Guncangan Ekonomi China: Deflasi dan Ancaman Global yang Nyata!

Selasa 15-08-2023,20:24 WIB
Reporter : Adinda R. Syam
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - China saat ini tengah menghadapi berbagai kabar buruk terkait data perekonomiannya. 

Pasca terjadi penurunan yang cukup tajam dalam perdagangan, Tiongkok mengonfirmasi adanya deflasi dalam Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) pada bulan Juli 2023.

Kondisi ekonomi yang semakin memburuk ini mengecewakan dunia, terutama setelah Tiongkok melonggarkan kebijakan terkait Covid-19 dan membuka perbatasan internasional. 

BACA JUGA:Info Loker Kemenko Perekonomian Agustus 2023, Lulusan SMA Bisa Banget Ngelamar: Gajinya UMR Naik Sedikit!

Berikutsederet indikator buruk yang menggambarkan memburuknya situasi ekonomi di China:

1. Indeks Harga Konsumen (CPI)

Pada Juli 2023, China mengumumkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) mengalami deflasi sebesar 0,3% (year on year/yoy). Ini merupakan kali pertama deflasi terjadi sejak Februari 2021. 

Angka deflasi ini juga lebih dalam dari proyeksi ekonom dalam survei Bloomberg yang memperkirakan deflasi sebesar 0,4%. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja Kemenko Perekonomian untuk Lulusan S1 di Berbagai Posisi, Cek Kualifikasinya

Badan statistik China mengklaim bahwa penurunan CPI hanya bersifat sementara dan diproyeksikan akan meningkat seiring redanya dampak basis tinggi tahun lalu.

2. Indeks Harga Produsen (PPI)

Indeks Harga Produsen (PPI) juga mengalami deflasi sebesar 4,4% (yoy). 

Kontraksi ini telah berlangsung selama 10 bulan berturut-turut dan lebih buruk dari perkiraan pasar yang memperkirakan penurunan 4,1 persen. 

BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi Asmat, Presiden Jokowi Resmikan Terminal di Bandara Ewer Papua!

Penurunan ini terjadi dalam bahan produksi, bahan baku, dan ekstraksi, serta pada barang konsumen, makanan, dan barang tahan lama.

Kategori :