JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Setiap awal April, banyak warga di Jepang akan mulai bersuka ria berkumpul di kota Kawasaki untuk merayakan festival unik bernama Kanamara Matsuri.
Festival penis Jepang yang terkenal dengan nama yang secara kasar diterjemahkan menjadi Festival of the Steel Phallus.
Perayaan utama Kanamara Matsuri sudah pasti akan berlangsung pada hari Minggu pertama bulan April sejak 1969.
Di festival yang memamerkan organ intim pria itu, para peserta dapat mendirikan patung penis raksasa di kuil genggam, menikmati lolipop berbentuk penis, membeli lilin berbentuk penis, dan berpakaian seperti penis.
Ada banyak merchandise berbentuk penis lainnya yang tampak sangat banyak
"Luar biasa. Sangat menyenangkan, sangat unik, pengalaman yang sangat berbeda," seorang turis Australia yang pergi ke pertemuan tahun ini mengatakan kepada Euronews.
"Sangat aneh datang dari Australia untuk melihat hal seperti ini, tetapi sepertinya semua orang bersenang-senang," sambungnya.
Dulu diperkirakan 50 ribu orang dari seluruh dunia berkumpul setiap tahun untuk festival tersebut.
Namun jumlahnya kian menyusut dalam beberapa tahun terakhir karena adanya pandemi COVID.
Selain unik secara visual, festival ini membawa pesan positif karena terdapat pesan untuk meningkatkan kesadaran tentang seks aman dan mengumpulkan keuntungan dari penjualan merchandise untuk mendanai penelitian HIV.
Sekadar informasi, dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah mengalami peningkatan tingkat penyakit menular seksual seperti sifilis, dengan lebih dari 50 persen lebih banyak pasien yang dirawat karena penyakit tersebut pada tahun 2022 dibandingkan pada tahun 2021, per sumber berita Jepang Mainichi.
BACA JUGA:Tulah 6/13 Berhasil Bawa Nama Baik Indonesia di Swiss International Film Festival 2022
Acara tersebut juga telah menjadi ruang inklusif untuk komunitas LGBTQ Jepang.