Gara-Gara Dukung Anies Baswedan Maju Capres, Nasdem dan Surya Paloh Alami Banyak Tekanan Terus-Menerus!

Jumat 16-06-2023,21:23 WIB
Reporter : Nur Hana Putri Nabila
Editor : Deden Rinaldi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN), Hersubeno Arief (Hersu), mengungkapkan adanya tekanan yang terus menerus dialami oleh Surya Paloh dan partai NasDem setelah mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada tahun 2024.

Perhatian Hersu tertuju pada fakta bahwa salah satu menteri dari NasDem, yaitu Johnny G Plate, telah resmi menjadi tersangka dalam kasus korupsi BTS Kominfo.

Selain itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga disebut-sebut akan menjadi tersangka baru dalam kasus korupsi di kementerian tersebut. Gangguan juga dirasakan oleh bisnis yang dimiliki oleh Surya Paloh.

Menurut Hersu, jika memang ada tekanan yang sengaja ditujukan kepada Surya Paloh dan NasDem, maka hal tersebut dapat dimengerti.

Hal ini dikarenakan Surya Paloh dan NasDem menjadi partai pertama yang mendukung dan mengusung Anies Baswedan, yang merupakan sosok di luar lingkar kekuasaan Jokowi.

BACA JUGA: Perkuat Lini Belakang, Barca Ingin Datangkan Gelandang Ini
 

"Hal ini memang menjadi tekanan yang sangat kuat terhadap NasDem," ujar Hersu melalui saluran YouTube-nya, Hersubeno Point.

Menurut Hersu, sebagai partai yang mendukung pemerintah selama dua periode terakhir, NasDem seharusnya telah mengetahui bahwa Jokowi hanya menginginkan presiden yang berasal dari lingkar kekuasaannya sendiri.

Mengusung Anies Baswedan, menurut Hersu, menempatkan NasDem dan Surya Paloh sebagai pengkhianat kekuasaan Jokowi.

"Hal ini memang menjadi tekanan yang sangat kuat terhadap NasDem, saya rasa itu wajar karena NasDem dianggap berkhianat terhadap Presiden Jokowi," jelasnya.

"Karena NasDem merupakan partai pemerintah dan Surya Paloh tahu bahwa ada desain pemilihan umum yang hanya boleh diikuti oleh dua pasangan calon dan semuanya harus berasal dari pemerintah," tambahnya.

BACA JUGA: Semakin Dekat, Kovacic akan Berseragam Man City
 

Menurut Hersu, koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas oleh NasDem, PKS, dan Demokrat harus membayar harga yang mahal sebagai akibat dari dukungannya terhadap Anies Baswedan.

Ia menilai bahwa Demokrat dan NasDem adalah pihak yang mendapatkan tekanan besar.

NasDem dengan menteri yang merupakan kader partainya yang terjerat kasus korupsi, dan Demokrat yang diancam pengambilalihan partai oleh kelompok Moeldoko.

"Mereka membayar dengan sangat mahal karena mereka mendukung Anies Baswedan. Hal ini sangat terasa pada partai NasDem yang menjadi yang pertama dan juga pada partai Demokrat," ujar Hersu melalui saluran YouTube-nya, Hersubeno Point.

"Saya rasa keduanya mengalami tekanan yang berat, tetapi jika akhirnya terwujud bahwa Partai Demokrat diambil alih, maka itu akan jauh lebih berat," tambahnya.

BACA JUGA: Gara-Gara Rasis, Valencia Kehilangan Sponsor Jersey
 
Kategori :