JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan siap untuk buka-bukaan terkait data temuan transaksi janggal senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Menkeu).
Pernyataan Mahfud MD sebagai respons atas permintaan Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, untuk membongkar secara detail kasus dugaan pencucian uang tersebut.
"Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini," tulis Mahfud MD dalam akun Instagram @mohmahfudmd, Sabtu, 18 Maret 2023.
Mahfud mengatakan, ia bersama Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tidak mengubah pernyataan apa pun terkait adanya dugaan pencucian uang senilai Rp300 triliun sejak 2009. Informasi intelijen itu juga sudah disampaikan ke Kemenkeu.
Mantan pimpinan Mahkamah Konstitusi ini pun mengklaim telah menyimpan data otentik terkait kasus tersebut dan siap menunjukkannya di hadapan DPR pada Senin, 20 Maret 2023 mendatang.
BACA JUGA:Lucu! Begini Cerita Emak-emak Rela Menunggu Dua Hari Demi Foto Bareng Anies Baswedan
"Karena itu, Senin, 20 Maret 2023 besok saya menunggu undangan. Saya juga sudah mengagendakan pertemuan dengan PPATK dan Kemenkeu untuk membuat terang masalah ini agar publik paham apa yang terjadi," katanya.
Terkait jadwal buka-bukaan data tersebut, pihak Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan akan mengundang lebih dulu Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, pada Selasa, 21 Maret 2023.
"Jadinya hari Selasa, 21 Maret 2023 pukul 15.00 WIB dengan PPATK," ungkap Sahroni.
Sementara itu, jadwal pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mesti diatur ulang.
"Rapat dengan Menko Polhukam akan diatur jadwalnya," ujarnya.
BACA JUGA:Innalilahi.. Kecelakaan Beruntun Terjadi di Senayan, Diduga Sopir Ngantuk
BACA JUGA:Nah Loh! Pejabat di Setneg Dinonaktifkan Usai Istrinya Pamer Kekayaan!
Sahroni menjelaskan, pertemuan tersebut akan fokus menyelami soal temuan transaksi janggal Rp300 triliun yang sebelumnya diungkap Kepala PPATK dan Mahfud MD.