Pasangan mungkin hanya bahagia sebagai dua orang insan yang hidup bersama. Menikmati gaya hidup bebas dengan bepergian, kencan spontan, dan sebagainya.
Misalnya, Laura Scott mengatakan dia tetap tidak memiliki anak karena dia menghargai kebebasannya dan ingin melakukan hal-hal yang dia impikan sepanjang hidup.
3. Individualisme
BACA JUGA:Tol Jatikarya 1 Ditutup Seharian Oleh Warga, Perkara Lahan Sengketa Jadi Penyebabnya
Orang mungkin tidak siap secara mental untuk mengalihkan fokus dari diri mereka sendiri sebagai individu ke seorang anak. Beberapa mungkin melihat ini sebagai egois.
Akan tetapi pilihan tersebut biasanya lahir dari orang dewasa yang telah melakukan rekleksi diri dan lebih condong pada kehendak individualis. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science pada tahun 2017, individualisme meningkat tidak hanya di negara-negara Barat tetapi juga di seluruh dunia.
4. Fenomena DINK
Pasangan DINK (Double Income No Kids), mungkin saja belum siap untuk menyerah atau mengorbankan ambisi dan kepentingannya. Memiliki anak berarti menyerahkan sesuatu, termasuk sebagian besar dari pendapatan mereka yang dapat dibuang.
BACA JUGA:Kandidat Capres? Kang Emil Adakan Pertemuan Serius dengan Gubernur Sumut, Ini yang Dibahas
5. Tuntutan Kerja
Pria dengan tekanan pekerjaan tinggi mungkin merasa mereka tidak akan mampu memberikan waktu atau perhatian yang cukup untuk seorang anak. Wanita mungkin ragu untuk memiliki anak karena keputusan tersebut berarti dapat menghentikan karier. Mereka mungkin khawatir tidak mendapatkan pekerjaan yang cukup baik ketika mereka kembali ke dunia kerja setelah melahirkan.
Itulah beberapa informasi mengapa seseorang memilih chlidfree namun hal ini sangat jarang diminta setiap orang, justru malah banyak orang yang mengharapkan karunia keturunan dari tuhan.