JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pernyataan Cak Nun yang menyamakan Presiden Jokowi dengan Fir'aun masih terus memicu sejumlah reaksi dari banyak pihak.
Terkini, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin ikut menyuarakan tanggapannya terkait masalah tersebut.
Menurut Novel, Cak Nun berlebihan dalam memberikan julukan kepada Jokowi. Apalagi, kata dia, budayawan itu telah salah dalam memahami konsep kepemimpinan Fir'aun.
"Apa yang disampaikan Cak Nun itu lebay dan gagal paham," kata Novel kepada wartawan.
BACA JUGA:Teka-teki Rizky Billar dan Lesti Kejora yang Datangi Polda Metro Jaya Tengah Malam
Novel menilai, kepemimpinan Presiden Jokowi tidak sebanding jika disamakan dengan Fir'aun. Sebab, menurutnya, Firaun justru penguasa yang berhasil memakmurkan rakyatnya.
"Justru itu tidak pantas nama Jokowi dibandingkan Firaun, karena Firaun itu cerdas, gagah, berhasil memakmurkan rakyatnya, jauh dari utang, bukan tukang ngibul, bukan jongos bangsa manapun dan berwibawa jauh berbanding kebalik kenyataannya dengan Jokowi," tegasnya.
Diketahui sebelumnya, Cak Nun dengan lantang menyebut Jokowi sebagai Fir'aun saat memberikan ceramah di Kajian Maiyah.
Budayawan ini juga membandingkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bak Haman.
Bukan hanya menyinggung Jokowi dan Luhut, Cak Nun juga mengungkapkan jika Indonesia telah dikuasai oleh Qorun, yakni pengusaha Anthony Salim.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," ucap Cak Nun, dikutip dari video ceramahnya yang beredar di media sosial.