JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi isu reshuffle kabinet. Dia menyarankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bijak mengambil keputusan mengenai perombakan kabinet.
Menurutnya, Presiden Jokowi lebih baik menjaga soliditas menteri ketimbang merombak kabinet.
"Presiden perlu bijak. Di masa akhir pengabdiannya, bagus menjaga soliditas," kata Mardani kepada wartawan pada Senin, 26 Desember 2022.
BACA JUGA:Intip 7 Potret Rafathar Main Bareng Disabilitas Inspiratif Faisal dan Tegar, Kompak Banget!
BACA JUGA:Baim Wong Minta Maaf ke Lesti Atas Video Prank KDRT-nya: Saya Tak Mau Cari Pembelaan
Dia mengatakan lebih baik Jokowi mengarahkan para menterinya untuk menjalankan pekerjaannya dengan baik dibanding melakukan reshuffle dengan terburu-buru.
"Dengan jam terbang tinggi beliau bisa mengarahkan para menteri. Ketimbang membuat kebisingan yang tidak perlu dengan reshuffle terburu-buru," kata Mardani.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut angka 61,8 persen merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan kepada presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle.
"Ada angka 61,8 persen yang menyatakan setuju, dan saya pikir ini yang paling penting ya buat jadi PR (pekerjaan rumah) buat Pak Jokowi kalau ingin meninggalkan legacy,” kata Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 22 Desember 2022.
BACA JUGA:Jokowi Sebut Ada Kemungkinan Reshuffle Kabinet? Begini Komentarnya
Menurutnya kinerja menteri-menteri pada kabinetnya tersebut dapat menopang kepercayaan dan kepuasan publik kepadanya.
"Bukan hanya dirinya tetap dicintai oleh masyarakat, tetapi kinerja dari menteri-menterinya secara sektoral itu juga bisa menopang kepercayaan dan kepuasan publik terhadap beliau," kata dia.
Mengenai hal tersebut, Jokowi merespons mengenai survei Charta Politika Indonesia yang menyebut mayoritas warga setuju ada reshuffle kabinet.
"Mungkin (ada reshuffle)," ujar Jokowi singkat saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 23 Desember 2022.
BACA JUGA:Reshuffle Kabinet dan Makan Siang di Rabu Pahing, Apa Maknanya?