Ade Armando Tak Berani ke Malang: Saya Memilih Jarak Jauh Saja

Ade Armando Tak Berani ke Malang: Saya Memilih Jarak Jauh Saja

Ade Armando takut menginjak Kota Malang-tangkapan layar Instagram @adearmandoreal-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ade Armando mangakui dirinya sampai saat ini belum berani menginjak kaki di Kota Malang setelah pernyataannya yang menyebut suporter  Aremania preman dan sok jago.

Dengan adanya perkataan dari Ade Armando mengenai 'suporter sok jago' membuat Aremania memolisikan dosen Universitas Indonesia (UI) saat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ade Armando siap diperiksa polisi tapi tidak di Malang.

Ade Armando khawatir akan keselamatannya jika dia pergi ke Malang. Jadi dia meminta agar pemeriksaan dilakukan secara daring.

BACA JUGA:Jadi Tersangka KDRT, Rizky Billar Tunjuk Hotma Sitompul Jadi Kuasa Hukum

"Kalau saya akan diperiksa, saya memilih jarak jauh aja. Mungkin pakai Zoom kali ya. Kalau saya harus ke Malang saya nggak berani sekarang," ucap Ade Armando dikutip dari fin.co.id Rabu, 12 Oktober 2022.

Ade Armando mengatakan, lebih baik ikhtiar sebelum terjadi apa-apa kepada dirinya.

"(Alasan) keamanan. Saya nggak tahulah seberapa berisikonya. Daripada terjadi apa-apa, saya memilih pemeriksaan jarak jauh saja," kata Ade.

+++++

Ade Armando mengakui menyebut sebagian Aremania sok jagoan dalam video yang diuggah di akun YouTube COKRO TV. Ade menyebut sebutan sok jagoan itu disematkan untuk suporter yang turun ke lapangan usai laga Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 malam berakhir.

BACA JUGA:Sri Mulyani Temui Menteri Keuangan Amerika Serikat, Bahas Soal Apa?

"Ketika dikatakan saya menghina Aremania, kalau nonton videonya yang lengkap, di awal saya bilang, sebagian dari Aremania. Saya tidak menganggap semua Aremania sama. Kan yang turun cuma berapa ratus sih? Misalnya gitu. Kan yang sok jago itu yang ratusan itu. Kenapa saya bilang sok jago, mereka melanggar aturan dengan semena-mena. Menurut saya, dan ketika kemudian disuruh keluar oleh polisi, masih terus berdatangan. Jadi diusir, balik lagi, diusir balik lagi," kata Ade.

Tindakan suporter itulah yang disebut Ade menjadi pemicu Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Bagi Ade, jika Aremania terima hasil kekalahan Arema atas Persebaya, tragedi tidak terjadi.

"Menurut saya itu peran sebagian suporter, itu punya kontribusi terhadap kerusuhan atau konflik yang terjadi. Kalau saja setiap orang-orang Aremania menahan diri dan bilang, 'Yuk kita balik lagi ke tempat duduk.' Udah kalah, ya udah, terima saja. Kalau saja itu dilakukan, pasti tidak akan terjadi hal yang tidak kita inginkan," ucapnya.

Tidak memakan waktu lama, koordinator komunitas Aremania DC Danny Agung Prasetyo langsung melaporkan Ade Armando atas pernyataannya yang membuat suporter Arema merasakan kekecewaan.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: