Panglima TNI akan Sanksi Tegas Prajurit yang Terlibat Tragedi Kanjuruhan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa--Tangkapan Layar IG @jenderalandikaperkasa
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan akan memberikan saksi tegas kepada prajurit TNI yang terlibat tragedi sepak bola di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan seratus orang lebih pada Sabtu (2/10/2022) malam.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah sejumlah suporter masuk ke lapangan usai tim tuan rumah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya.
Andika kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022), mengatakan saksi tegas akan diberikan kepada prajurit TNI yang melakukan kekerasan di luar prosedur saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Kami tidak akan mengarah pada disiplin, tidak, tetapi pidana karena memang itu sudah sangat berlebihan. Itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau (yang lain) misalnya. Itu bagi saya masuk ke tindak pidana," kata Andika, dikutip dari fin.co.id.
BACA JUGA:Surya Paloh Umumkan Partai NasDem Usung Anies Baswedan Sebagai Capres 2024
Andika menyampaikan, tim dari TNI telah melakukan investigasi untuk menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan oknum prajurit TNI dalam tragedi tersebut
Sebelumnya, dari video yang beredar di tengah masyarakat, terlihat sejumlah oknum prajurit TNI melakukan kekerasan kepada Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Ya, kami sudah sejak kemarin sore melakukan investigasi sekaligus kami lanjutkan dengan proses hukum. Karena apa? Karena memang yang viral itu, itu kan sangat jelas tindakan di luar kewenangan (prajurit TNI)," ujar Andika.
+++++
Meskipun begitu, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan identitas oknum TNI tersebut.
Dia pun berjanji akan menyampaikan identitas oknum TNI itu maksimal pada besok sore. "Kami di satuan akan telusuri dulu. Biarkan kami tuntaskan sampai dengan besok sore. Kami janji," tegas Andika.
Selanjutnya, dia juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat membantu pengusutan kasus ini. Andika mengatakan, bagi masyarakat yang mengetahui adanya oknum prajurit TNI yang melakukan kekerasan di lapangan Stadion Kanjuruhan, mereka bisa mengirim bukti berupa video kepada Pusat Penerangan (Puspen) TNI.
"Kami juga sambil menunggu nih apabila ada video-video lain yang bisa dikirim ke kami. Siapa tahu ada penonton yang saat itu juga mengambil video yang bisa jadi bahan melengkapi investigasi dan proses hukum. (Video dikirim) Ke Puspen boleh, ke saya boleh," ujar dia.
BACA JUGA:Baim Wong Bisa Dijerat Pidana Laporan Palsu
Sebelumnya, permintaan pengusutan keterlibatan oknum prajurit TNI itu telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi terkait dengan pengusutan tragedi di Kanjuruhan, salah satunya disepakati bahwa Pemerintah meminta Jenderal Andika untuk melakukan tindakan cepat sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mengusut kebenaran mengenai keterlibatan oknum TNI, sebagaimana terlihat dalam beberapa video yang beredar di tengah masyarakat.
“Di dalam video-video yang beredar, ada juga TNI yang nampaknya melakukan tindakan berlebih dan di luar kewenangannya. Apakah video itu benar atau tidak, Panglima TNI akan segera meneliti dan mengumumkannya kepada kita semua,” ujar Mahfud.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-