Viral! Anak Muda Tampan Ini Lebih Pilih Jadi Sopir Bus Dibandingkan Kuliah, Ini Alasannya
pemuda tampan yang lebih memilih menjadi supir bis dibandingkan berkuliah-@99colours-TikTok
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Biasanya untuk kalangan anak muda di usia 23 tahun sedang semangat dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi, lebih memilih kuliah dibandingkan bekerja.
Akan tetapi berbeda dengan anak muda tampan ini yang lebih memilih menjadi sopir bus dibandingkan kuliah meski dirinya diterima di 3 kampus negeri.
Anak muda tampan tersebut bernama Matthew Tay, saat ini Matthew Tay berusia 23 tahun.
BACA JUGA: Berikut Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
Matthew bekerja sebagai sopir bus yang mungkin dianggap kurang prestis bagian sebagian orang. Ketika mendokumentasikan pekerjaan sehari-hari di TikTok, netizen terkagum dengan cerita di baliknya.
Dalam sebuah video, Matthew menjelaskan bahwa ia memang bercita-cita jadi sopir bus bahkan sampai menolak tawaran untuk masuk universitas ternama. Ia pertama kali bekerja di bidang transportasi pada 2021 setelah mendapatkan lisensi mengemudi ketika menjalani wajib militer.
Di saat yang bersamaan, pria asal Singapura tersebut sudah menerima tawaran dari National University of Singapore untuk jurusan Adminstrasi Bisnis. Tak hanya itu, Matthew juga diterima di Singapore Management University dan Nanyang Technological University. Tapi kemudian ia lebih memilih bekerja jadi sopir bus.
Matthew mulai tertarik dengan bis di usia tujuh tahun. Ia bahkan sering menggambar dan memotret berbagai jenisnya.
BACA JUGA:Sambangi Kiai Ageng Gribig, Airlangga Ungkap Ini
"Pada 2017 sampai 2021, minatku pada bis pudar karena model-modelnya banyak yang sama dan tidak ada yang membuatku tertarik," Ucap Matthew.
+++++
Tapi setelah mendapat kesempatan kerja untuk benar-benar jadi sopir bus, minatnya pada kendaraan besar tersebut mulai muncul lagi. Setelah mengendarainya, Matthew sadar bahwa itu lah yang ingin dilakukan dan lebih dekat ke hati.
Meski sudah menemukan 'passion', Matthew masih harus meyakinkan orang tuanya untuk menjalani pekerjaan itu. Sempat meragukan apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan, untungnya ibu dan ayah Matthew akhirnya mendukung. Tapi diakuinya tidak semua orang suportif dengan pilihan karier tersebut
"Minat adalah apa yang mendorongku. Aku tidak ingin berakhir dengan pekerjaan 9-5 yang membosankan dan melakukan sesuatu yang aku tidak suka karena aku hanya melakukannya untuk uang dan aku akhirnya terpaksa untuk bekerja setiap hari. Aku ingin bersenang-senang dengan pekerjaannku jadi tidak terasa sangat melelahkan," ungkap Matthew.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: