Tanggapi Proyek Kalender Rp 955 Juta DPR, Ernest Prakasa: Uang Pajak Kita Dijadikan Lahan Korupsi

Tanggapi Proyek Kalender Rp 955 Juta DPR, Ernest Prakasa: Uang Pajak Kita Dijadikan Lahan Korupsi

DPR membuat kalender tahun 2023 dengan harga 955juta-@dpr_ri-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Masyarakat tengah dihebohkan dengan adanya anggaran pembuatan kalender DPR tahun 2023, dimana harga kalender tersebut berjumlah 955 Juta.

Dengan harga kalender yang sangat mahal bagi masyarakat bisa membuat beban negara bertambah, padahal kalender hanyalah sebuah kertas yang berisi tanggalan dan hari.

Melalui situs LPSE DPR RI, tender itu diberi nama 'Pencetakan Kalender DPR RI' dengan kode tender 739087 pada Jumat (26/8/2022)

BACA JUGA:Dikritik Usai Resmikan Gedung Anti Syiah, Ini Tanggapan Walikota Bandung Yana Mulyana...

Tender ini dibuat pada 23 Agustus 2022 dengan tahapan saat ini pengumuman pascakualifikasi. Tender berada pada satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR RI.

Rencananya DPR akan mencetak kalender mahal itu dengan jumlah 20 ribu kalender dan kalender tersebut memiliki dua jenis kalender DPR yang akan dicetak, yakni kalender meja dan kalender gantung. Indra menyebut, berdasarkan harga perkiraan sendiri, kalender meja dianggarkan Rp 27.500 per unit dengan jumlah 5.000 unit.

Sementara kalender gantung dihargai senilai Rp 45.500 dengan jumlah 15 ribu unit. Namun, belum sampai dicetak kalender itupun batal dibuat.

+++++

Sekretariat Jenderal (Sekjen) DPR RI akhirnya membatalkan proyek pengadaan kalender cetak untuk tahun 2023 dengan anggaran sebesar Rp 955 juta.

BACA JUGA:Mantap! Farel Prayoga Pelantun 'Ojo Dibandingke' Diantar Sekolah Naik Jet Pribadi

Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan keputusan tersebut diputuskan pada Senin (29 Agustus 2022).

"Dua hari yang lalu diputuskan tidak dilanjutkan lelangnya," kata Indra saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (31/8/2022).

Tak hanya warganet yang terkejut dengan nominal pembuatan kalender DPR, artis tampan yang bernama Ernest Prakasa pun menganggap pembuatan kalender ini terlalu mahal dan dicurigai adanya korupsi. Ernest Prakasa menyampaikan keresahannya terhadap kalender ratusan juta tersebut melakui akun pribadinya di Twitter.

"Lihat bagaimana uang pajak kita dijadikan lahan korupsi, padahal sekarang kalender udah ada di hape," tulis akun instagram @ernestprakasa.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: