Dikritik Usai Resmikan Gedung Anti Syiah, Ini Tanggapan Walikota Bandung Yana Mulyana...
Walikota Bandung Yana Mulyana-Instagram @kangyanamulyana-
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Walikota Bandung Yana Mulyana mendapat kritikan setelah meresmikan Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Kota Bandung.
Yana pun angkat bicara menanggapi kritikan tersebut. Dikatakan Yana, ia hadir pada peresmian tanggal 28 Agustus 2022 itu selaku Walikota Bandung.
Yana dalam keterangan pers, Rabu (31/8/2022), mengatakan kehadiran dirinya dalam kapasitas sebagai walikota memenuhi undangan peresmian gedung dakwah.
Pemerintah daerah, kata Yana, selama ini sangat mendukung hadirnya pusat-pusat kajian ilmu keagamaan dan gedung-gedung dakwah di Kota Bandung.
BACA JUGA:Mantap! Farel Prayoga Pelantun 'Ojo Dibandingke' Diantar Sekolah Naik Jet Pribadi
Lebih lanjut, Yana mengatakan Gedung Dakwah ANNAS merupakan pusat syiar Islam dam ilmu pengetahuan.
Maka dari itu, Yana mengatakan sebagai Pemerintah Kota Bandung pihaknya berkewajiban hadir penuhi undangan saat peresmian.
Yana menambahkan, Gedung Dakwah ANNAS sudah berjalan sejak 2018. Peletakan batu pertamanya kala itu dilakukan Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin.
+++++
Dikatakannya lagi, Pemkot Bandung mendukung semua fasilitas dan kegiatan keagamaan di Kota Bandung. Pihaknya juga menolak segala bentuk pergerakan intoleran.
Yana juga menyebutkan kehadirannya menunjukkan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat. Namun, jangan sampai ada pergerakan yang intoleran dan saling menyerang satu sama lain.
Sebelumnya, Yana dikritik oleh Staf Khusus Menteri Agama bidang Kerukunan Umat Beragama Nuruzzaman.
Nuruzzaman menilai, kehadiran Yana meresmikan gedung ANNAS itu terkesan mendukung ormas anti Syiah itu.
BACA JUGA:Gegara Patah Hati Wanita Ini Pakai Sabu-sabu
Dikatakan Nuruzzaman, ia menyesalkan langkah Walikota Bandung. Negara harus merajut keragaman masyarakat agar dapat hidup rukun dan damai.
Terhadap perbedaan pandangan baik di internal agama maupun antaragama, Nuruzzaman mengatakan posisi negara adalah memoderasi, memfasilitasi dialog, agar kerukunan tetap terjaga.
Nuruzzaman mengatakan relasi antara Sunni dan Syiah perlu disikapi secara arif. Bahkan, kata dia, Organisasi Konferensi Islam (OKI) menyatakan bahwa syiah adalah bagian dari Islam.
+++++
Nuruzzaman menegaskan negara tidak semestinya memberikan dukungan terhadap ormas yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Negara harusnya memoderasi cara berpikir, bersikap, dan berpraktik dalam keberagaman.
"Jadi menurut saya bukan pada tempatnya wali kota memfasilitasi bahkan mendukung pandangan dan sikap yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Posisi negara harusnya memoderasi," ujarnya.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-