Per 1 September, Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Turun

Per 1 September, Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Turun

Harga Pertalite akan naik-mypertamina.id-Website

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Baru-baru ini masyarakat dibuat resah dengan adanya isu kenaikan harga BBM jenis pertalite dan pertamax pada awal bulan September 2022.

Pemerintah sampai pada hari ini belum juga memutuskan atas rencananya menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis penugasan yakni Pertalite dan Solar Subsidi.

Keputusan kenaikan harga BBM di tangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Adapun alternatif kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi yang sudah ada di tangan Presiden Jokowi berada di kisaran Rp 8.500 per liter - Rp 10.000 per liter.

BACA JUGA:Dikritik Usai Resmikan Gedung Anti Syiah, Ini Tanggapan Walikota Bandung Yana Mulyana...

Padahal sebelumnya masyarakat sudah heboh karena mengantre hingga berbondong-bondong di sejumlah SPBU pada Rabu sore (31/8/2022).

+++++

Akan tetapi tidak hanya kenaikan harga BBM saja, tapi pemerintah juga menurunkan beberapa jenis BBM lainnya.

PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum atau non subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Harga tersebut berlaku di seluruh Indonesia per hari ini, Kamis (1/10/2022).

Melansir laman resminya, Kamis (1/9/2022), Harga Pertamax Turbo turun itu mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

BACA JUGA:Mantap! Farel Prayoga Pelantun 'Ojo Dibandingke' Diantar Sekolah Naik Jet Pribadi

Adapun harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex turun beragam di masing-masing wilayah atau provinsi berkisar Rp 700-Rp 2.000 per liter. Seperti pada wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax Turbo turun dari Rp 17.900 per liter menjadi Rp 15.900 per liter.

Pada Rabu sore, harga minyak naik pada sesi Asia karena data menunjukkan permintaan bahan bakar AS menguat, pulih sedikit setelah merosot lima persen sehari sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa permintaan akan menderita dari peningkatan pembatasan COVID China dan kenaikan suku bunga bank sentral.

 

+++++

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: