Jarang Ikut Kegiatan Sosial, Tetangga Sebut Keluarga Bharada E Tertutup
Penyidik tidak akan mengumumkan motif kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.---Istimewa
Bharada E Diduga Tengah Diisolasi|-|Istimewa
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pasca adanya kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, rumah Bharada E di Perumahan Tamara Residence, Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado terlihat sepi.
Bharada E yang merupakan ajudan Irjen Pol. Ferdy Sambo disebut-sebut sebagai orang yang menembak Brigadir Yosua dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri pada Jumat (8/7) lalu.
Setelah hebohnya kasus tersebut, tetangga pun buka suara mengenai sikap dan kehidupan sehari-hari Bharada E selama hidup bertetangga.
Dikutip dari disway.id, Vonni, salah seorang tetangga mengatakan, rumah keluarga Bharada E sudah kosong tidak berpenghuni sejak dua minggu lalu.
BACA JUGA:Kapolri Minta Masyarakat Ikut Awasi Pengungkapan Kasus Brigadir Yosua
Dikatakan Vinni, ia terakhir kali melihat keluarga Bharada E ada di rumah tersebut pada awal Juli 202 lalu.
Belakangan, kata Vonni, tidak tampak lagi tanda-tanda keluarga Bharada E berada di rumah tersebut.
Sementara itu, tetangga lainnya, Linda, menyebutkan jika keluarga Bharada E merupakan keluarga yang tetutup.
Bahkan saat ada kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal mereka, Bharada E atau keluarganya juga sangat jarang mengikutinya.
"Mereka (keluarga Bharada E) sangat tertutup, bahkan kegiatan sosial pun jarang diikuti," kata Linda.
+++++
Meski demikian, ada sahabat Bharada E yang mengaku jika ajudan Irjen Pol. Ferdy Sambo itu merupakan orang baik dan murah senyum. Bahkan sang sahabat mengatakan tidak menyangka kasus tersebut menimpa Bharada E.
Sebelumnya, Bharada E membuat pengakuan yang terungkap saat Komnas HAM meminta keterangan kepada para ajudan Irjen Ferdy Sambo yang berjumlah enam orang selama 6 jam pemeriksaan pada Selasa, 26 Juli 2022.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bharada E, akhirnya Komnas HAM menemukan beberapa kesaksian menarik terkait dengan mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Salah satu yang menarik adalah momen yang terjadi satu hari menjelang baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
BACA JUGA:Pengakuan Sang Eksekutor Penembakan Istri Anggota TNI, Sebut Tidak Tega
Komnas HAM sengaja memberikan pertanyaan kilas balik kepada Bharada E untuk mengetahui kondisi yang terjadi sebenarnya seperti apa.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam saat melakukan jumpa pers di kantor Komnas HAM.
"Sebelum Jumat (satu hari menjelang kematian Brigadir J) kami tarik ke belakang, kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kayak apa," ucap Choirul Anam.
+++++
Itu salah satu yang penting. Misalnya begini, kondisinya bercanda-canda tertawa atau tegang, itu kami tanya," tuturnya menambahkan.
Beberapa orang dari ajudan Ferdy Sambo mengakui bahwa sebelum hari kematian Brigadir J tiba, mereka masih tertawa lepas.
Bahkan sampai ada yang mengatakan bahwa rentang peristiwa Brigadir J sangat dekat dari momen mereka tertawa.
"Beberapa orang yang ikut dalam forum (perkumpulan) itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya. Jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisinya," pungkasnya.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-