Apa Itu Fenomena Kemarau Basah? Berikut Penjelasan dari BMKG
Hujan/ilustrasi-ilustrasi-
Hujan/ilustrasi|ilustrasi|
POSTINGNEWS.ID - BMKG menjelaskan tentang fenomena kemarau basah.
Kemarau Basah diartikan adalah musim kemarau tetai masih turun hujan.
Hal itu dipicu karena masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.
Sementara itu, dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama
BACA JUGA:KKB Kembali Berulah, 10 Warga Sipil di Nduga Menjadi Korban
BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih mungkin mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan hingga 23 Juli 2022.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menguraikan seperti fenomena La Nina yang pada Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
Meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetapi karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak pada turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
+++++
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang.
Terkait musim kemarau, Guswanto pun mewanti-wanti agar masyarakat waspada terhadap dampak kekeringan.
Selain La Nina, Guswanto menambahkan fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-