Temuan BPK: Bantuan Kartu Prakerja Rp 289 Miliar Tak Tepat Sasaran
Program Kartu Prakerja dilanjut di tahun 2023-ilustrasi-disway.id
Kartu Prakerja gelombang 30 resmi dibuka|ilustrasi|
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Isma Yatun mengungkapkan, sebanyak 4.555 temuan yang memuat 6.011 permasalahan sebesar Rp31,34 triliun dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2021.
IHPS II Tahun 2021 turut memuat hasil pemeriksaan tematik atas dua prioritas nasional sesuai Rencana Kerja Pemerintah tahun 2021 yaitu penguatan ketahanan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia.
BACA JUGA:Mengintip Besaran Bonus Atlet Berprestasi di SEA Games 2021
Hasil pemeriksaan prioritas nasional pembangunan SDM turut mengungkap permasalahan mulai dari Kartu Prakerja hingga alokasi dan distribusi vaksin COVID-19.
+++++
"Secara rinci, bantuan program kartu prakerja kepada 119.494 peserta Rp289,85 miliar di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terindikasi tidak tepat sasaran karena diterima oleh pekerja bergaji di atas Rp3,5 juta," kata Isma dalam keterangannya dikutip Antara, Selasa 24 Mei 2022.
Untuk alokasi vaksin COVID-19, logistik dan sarana prasarananya belum sepenuhnya menggunakan dasar perhitungan yang sesuai perkembangan kondisi serta kurangnya koordinasi dengan pemda dan K/L.
Dari 6.011 permasalahan yang diungkap BPK meliputi 3.173 permasalahan terkait ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan (3E) sebesar Rp1,64 triliun.
BACA JUGA:Catat! Pergantian Pelat Nomor dari Hitam ke Putih Gratis
Kemudian 1.720 permasalahan terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sebesar Rp29,70 triliun dan 1.118 permasalahan terkait kelemahan sistem pengendalian intern (SPI).
Dalam permasalahan 3E, sebanyak 95,9 persen atau 3.043 permasalahan merupakan ketidakefektifan Rp218,56 miliar, 127 permasalahan ketidakhematan Rp1,42 triliun dan tiga permasalahan ketidakefisienan Rp1,59 miliar.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-