Pemerintah Bakal Longgarkan Aktivitas Masyarakat Selama Ramadhan, Tapi...

Pemerintah Bakal Longgarkan Aktivitas Masyarakat Selama Ramadhan, Tapi...

Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan aktivitas masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini--


Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan aktivitas masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini||

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan aktivitas masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

Salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mengejar capaian vaksinasi lengkap dan booster sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

"Sekali lagi saya imbau, dari sekarang masih ada dua minggu sebelum bulan puasa untuk kita mempercepat vaksinasi ini," kata Luhut di Jakarta, Selasa 15 Maret 2022.

BACA JUGA:Kabupaten Jember Dikepung Banjir, 953 Rumah Terendam

Menurut Luhut, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi agar umat Islam bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan bebas.

+++++

"Untuk itu, saya meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi lengkap dan booster, terutama mereka yang lansia dan memiliki komorbid," ujarnya.

Luhut pun meminta masyarakat yang sudah bisa melakukan booster untuk segera melakukan booster tanpa perlu memilih jenis vaksinnya.

BACA JUGA:Kemah IKN Kenakan Pakaian Santai Kecuali Menteri Basuki, Presiden Jokowi: Malam-Malam Masih Bekerja?

"Itu semua sama saja dari hasil penelitian. Semua jenis vaksin terbukti efektif dalam memberikan antibodi terhadap COVID-19," imbuhnya.

Koordinator PPKM Jawa Bali itu juga mengatakan, bahwa capaian vaksinasi lengkap dan booster di Indonesia masih tertinggal dari banyak negara yang mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi.

Beberapa negara yang mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi yaitu Arab Saudi dan Malaysia dengan pertimbangan utamanya adalah tingkat vaksinasi lengkap dan booster yang sudah tinggi di kedua negara.

"Dibandingkan dengan kedua negara, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal," pungkasnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber