Bendera Bulan Bintang Picu Ketegangan di Aceh, TNI Bantah Pukul Warga
Ketegangan terjadi di Aceh setelah konvoi bantuan membawa bendera bulan bintang. TNI membantah tudingan pemukulan terhadap warga.-Foto: Antara-
JAKARTA, PostingNews.id — Arus bantuan yang seharusnya berjalan mulus di hari Natal justru tersendat di jalan lintas Banda Aceh–Medan. Di ruas perbatasan Aceh Utara dan Bireuen, Kamis malam 25 Desember 2025, konvoi warga yang hendak mengantar bantuan ke Aceh Tamiang mendadak berhenti. Di tengah barisan truk dan mobil relawan, ketegangan muncul, lalu pecah menjadi insiden yang kini ramai diperdebatkan.
Sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia dituding melakukan kekerasan terhadap warga. Isu itu cepat beredar di media sosial, disertai potongan video yang memperlihatkan adegan pemukulan. Namun pihak TNI membantah narasi bahwa prajurit memukul penyintas banjir bandang.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Donny Pramono menyebut peristiwa tersebut merupakan bagian dari kegiatan penertiban gabungan TNI–Polri yang berlangsung pada 25 hingga 26 Desember 2025. Lokasinya berada di jalan lintas Banda Aceh–Medan, tepat di wilayah perbatasan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen.
Menurut Donny, kegiatan itu dilakukan dalam rangka penyisiran guna mencegah konvoi massal yang membawa serta mengibarkan bendera bulan bintang, atribut yang dikenal luas sebagai simbol Gerakan Aceh Merdeka. Ia menegaskan, pengibaran simbol tersebut secara hukum dilarang karena berkaitan dengan separatisme dan dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.
BACA JUGA:Muktamar Digulirkan, Gus Ipul Minta Nahdliyin Tak Terprovokasi Kabar Liar
“Kondisi spontan akibat provokasi di lapangan, bukan tindakan yang direncanakan atau ditujukan untuk menyakiti warga,” kata Donny kepada wartawan, Jumat 26 Desember 2025.
Ia menjelaskan, aparat memulai penertiban dengan pendekatan persuasif dan humanis. Kendaraan dihentikan untuk pemeriksaan rutin, termasuk memeriksa muatan dan atribut yang dibawa. Situasi kemudian berubah ketika sebagian massa disebut melakukan provokasi, mendorong, bahkan memukul aparat yang sedang bertugas. Donny menyebut insiden itu tidak hanya melibatkan warga. “Dalam insiden tersebut, Kapolres Lhokseumawe dan Dandim 0103/Aceh Utara juga turut menjadi korban dorongan dan pukulan massa,” ujarnya.
Setelah ketegangan mereda, Donny mengatakan aparat dan warga memilih jalur dialog. Mediasi dilakukan bersama koordinator rombongan. Dari proses itu, menurutnya, disepakati bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman. Ia mengajak masyarakat untuk tidak melihat peristiwa itu secara sepotong-sepotong.
“Kami mengajak masyarakat untuk melihat peristiwa ini secara utuh, tidak terpotong oleh potongan video dan tulisan narasi yang dapat menimbulkan salah persepsi,” kata Donny.
BACA JUGA:Telepon Natal Prabowo ke Hotman Paris, Pujian Bisnis Mengalir tapi Ada Pesan Narkoba
Ia menegaskan kembali komitmen TNI AD untuk menjaga pendekatan humanis, mengedepankan dialog, serta memastikan stabilitas keamanan agar penanganan bencana dan pemulihan masyarakat Aceh tidak terganggu.
Di lapangan, cerita para warga berjalan dengan versi yang berbeda. Upaya pengiriman bantuan oleh warga di kawasan Krueng Mane, Aceh Utara, memang terhenti akibat insiden tersebut. Konvoi truk bantuan yang menuju Aceh Tamiang dihentikan aparat pada Kamis malam. Pemeriksaan difokuskan pada muatan dan atribut, terutama bendera bulan bintang yang dikenal sebagai simbol khas Aceh.
Ketegangan yang awalnya hanya berupa cekcok kemudian memuncak. Sedikitnya lima warga dilaporkan mengalami kekerasan fisik. Tiga video yang beredar luas di media sosial merekam kejadian tersebut dalam suasana malam hari. Salah satu rekaman menunjukkan beberapa orang berseragam loreng hijau mengeroyok seseorang. Tendangan terlihat berulang hingga korban terkapar. Di sekitar lokasi, tampak pula beberapa orang berseragam cokelat dengan rompi bertuliskan polisi berdiri di antara deretan kendaraan yang berhenti.
Video lain memperlihatkan sejumlah orang berseragam loreng hijau, sebagian membawa senapan laras panjang, terlihat memukul seseorang. Rekaman berbeda juga menunjukkan pria berseragam loreng memukul warga hingga terluka di bagian kepala. Seorang pria lain tampak terbaring lemas di dalam mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News