Bencana Sumatera Lebih Luas dari Tsunami Aceh, AHY Bilang Jangan Remehkan

BACA JUGA:SBY: Jangan Selingkuh dengan Konstitusi demi Menang Pilpres

Dari seluruh wilayah terdampak, Aceh Tamiang disebut sebagai salah satu daerah yang paling parah. AHY menggambarkan kerusakan yang terjadi bukan sekadar rumah rusak, melainkan lenyap. Beberapa desa bahkan dilaporkan hilang tersapu bencana.

“Semua merasa kebingungan. Kepala daerah kebingungan. Karena betul-betul di tengah-tengah itu kayak di film-film yang sudah mereka sampai mengatakan seperti kota zombi. Habis. Rumah itu bukan lagi rusak sedang atau berat. Hancur, hilang,” katanya.

Bencana yang dipicu oleh fenomena siklon tropis ini, lanjut AHY, telah menelan korban besar. Sekitar 950 orang meninggal dunia, 250 orang masih dinyatakan hilang, dan kurang lebih 5.000 orang harus menjalani perawatan. Jumlah pengungsi mendekati satu juta jiwa. Di sejumlah wilayah, termasuk 12 kecamatan di Aceh Tamiang, aliran listrik masih padam total.

Menutup paparannya, AHY mengingatkan bahwa selain faktor alam, ulah manusia juga bisa memperparah dampak bencana. Ia mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan agar kejadian serupa tidak terus berulang.

“Kita harus punya kesadaran. Jangan sampai manusia juga punya ulah. Atau menjadi bagian yang memperburuk itu semuanya. Kita jaga lingkungan kita. Kendati ini adalah fenomena alam yang namanya apa? Tropical Cyclone,” pungkasnya.