Update Terbaru dari Sumatera, Korban Banjir dan Longsor yang Meninggal Dunia Hampir Sentuh Seribu
BNPB melaporkan temuan jenazah baru di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Korban banjir dan longsor hampir mencapai seribu jiwa dalam update terbaru hari ini.-Foto: Antara-
JAKARTA, PostingNews.id – Kabar duka kembali datang dari Sumatera. Dalam laporan terbarunya, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkap temuan jenazah baru akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Gelombang bencana yang tak kunjung mereda itu masih menyisakan korban yang ditemukan satu per satu, seolah mempertegas betapa ganasnya terjangan air dan tanah yang datang tanpa ampun.
Dengan tambahan temuan hari ini, jumlah korban tewas kembali melonjak. "Ditemukan hari ini sebanyak 21 jasad. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Sehingga jumlah total korban menjadi 990 jiwa pada hari ini, Kamis 11 Desember 2025," ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers virtual. Suaranya terdengar tenang, namun angka yang disampaikan cukup mengguncang.
Dari 21 jenazah itu, sebagian besar ditemukan di Aceh, tepatnya di Kabupaten Aceh Utara. Lokasi ini memang menjadi titik yang paling parah diterjang banjir dan longsor sejak awal bencana. Abdul menjelaskan bahwa pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang tersebar di beberapa wilayah terdampak.
Sementara itu, kabar tambahan datang dari Sumatera Utara. "Di Sumatera Utara itu bertambah 3 jasad yang ditemukan di Tapteng (Tapanuli Tengah), Tapsel (Tapanuli Selatan), dan Sibolga, masing-masing satu jenazah," ucapnya. Meski jumlahnya tak sebanyak Aceh, temuan ini menunjukkan bahwa jalur bencana memang menyebar luas dari pesisir hingga perbukitan.
BACA JUGA:Hidup di Atas Tapak Kosong, Warga Aceh Tamiang Menanti Atap Baru yang Dijanjikan
Di Sumatera Barat, dua jenazah lagi ditemukan dan masih dalam proses identifikasi. Wilayah ini sejak awal bencana juga mengalami kehancuran cukup berat, dengan akses jalan yang putus dan pemukiman yang tersapu banjir.
Abdul kemudian memutakhirkan daftar korban hilang. "Pemutakhiran korban hilang, ini dari 252 daftar nama pada hari kemarin, menjadi 222 nama. Artinya berkurang 30 nama setelah kita rekapitulasi kembali bersama kabupaten kota," katanya. Dengan kata lain, ada korban yang sudah ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun meninggal, dan sisanya masih terus ditelusuri.
Perubahan juga terjadi pada jumlah pengungsi. Dari catatan sebelumnya yang menembus 894.501 jiwa, kini jumlahnya turun menjadi 884.889 jiwa. "Artinya berkurang lebih kurang sebanyak 9.612 jiwa," tutur Abdul. Pengurangan ini bisa berasal dari warga yang mulai kembali ke rumah masing-masing atau dari pergeseran titik pengungsian yang diolah ulang oleh pemerintah daerah.
Di tengah situasi yang bergerak cepat, BNPB memastikan operasi SAR tetap berjalan penuh. Pencarian korban hilang terus dilakukan, meski kondisi medan semakin menyulitkan. Tim gabungan masih berjibaku menembus lumpur, reruntuhan, dan aliran sungai yang belum sepenuhnya stabil.
BACA JUGA:Anak Sekolah Jadi Korban Tabrak Mobil MBG, Gibran Minta Maaf Program Besarnya Selalu Muncul Masalah
Upaya penyelamatan ini menjadi penanda bahwa meski bencana sudah lewat, pekerjaan besar untuk menemukan para korban dan memulihkan daerah terdampak masih jauh dari selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News