631 Tewas, 472 Hilang, Pemerintah Siapkan Huntara untuk Korban Banjir Sumatera
Pemerintah siapkan huntara dan huntap bagi korban banjir Sumatera. Korban mencapai 631 tewas, 472 hilang, dan satu juta warga mengungsi.-Foto: Antara-
JAKARTA, PostingNews.id – Pemerintah pusat kini sedang merapikan strategi besar untuk tempat tinggal baru warga yang rumahnya hancur diterjang banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bahwa skemanya sudah jalan, mulai dari hunian sementara sampai hunian tetap untuk para penyintas.
"Sedang dipersiapkan oleh BNPB untuk menyiapkan hunian sementara. Setelah itu, akan disiapkan hunian tetap juga sebagai bagian dari rekonstruksi dan rehabilitasi," kata Gus Ipul di Jakarta, Selasa, 5 Desember 2025.
Saat ini pemerintah masih berada di fase paling melelahkan, yaitu evakuasi korban dan penyaluran logistik. Banyak titik masih terisolasi, sehingga rencana rumah baru memang harus antre dulu sampai kondisi darurat mereda.
"Saat ini kita sedang tahap evakuasi. Sambil berjalan, BNPB juga sudah mulai melakukan pemetaan dan perencanaan untuk hunian sementara," ujarnya.
Nantinya, proyek pembangunan akan melibatkan pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan, sama seperti pola penanganan bencana di Lumajang dulu.
BACA JUGA:Monas Bersiap Padat, Reuni 212 Buka dengan Salat Gaib untuk Korban Banjir
Tantangan di Lapangan
Situasi di lapangan jauh dari kata mudah. Banyak titik tak bisa ditembus. Bahkan kepala daerah saja kena imbas. "Bahkan Wali Kota Sibolga sempat terisolasi selama dua hari karena longsor, jadi memang kendalanya luar biasa," tuturnya.
Di sisi bantuan langsung, Kemensos sudah menyalurkan logistik senilai Rp14,5 miliar ke tiga provinsi. Ada pula dapur umum di 28 titik dengan bantuan natura sekitar Rp4,5 miliar yang menghidangkan puluhan ribu porsi makanan setiap hari untuk warga yang masih bertahan di pengungsian.
Jumlah korban terus bertambah. Data terbaru BNPB mencatat 631 orang meninggal dunia dan 472 orang masih hilang di tiga provinsi. Sekitar 2.600 warga luka-luka, dan lebih dari satu juta jiwa terpaksa mengungsi akibat bencana besar ini..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News