Komunitas Yahudi Tondano Akui Pernah Ditawari Pindah ke Israel, Rabbi Baruch: Hanya Non-Formal
Komunitas Yahudi Tondano Akui Pernah Ditawari Pindah ke Israel, Rabbi Baruch: “Hanya Non-Formal”--
POSTINGNEWS.ID — Komunitas Yahudi di Tondano, Sulawesi Utara, kembali menjadi sorotan publik usai pengakuan pemimpinnya, Rabbi Yaakov Baruch, terkait adanya tawaran pindah ke Israel.
Isu ini muncul di tengah kebijakan relokasi komunitas Bnei Menashe dari India.
Rabbi Yaakov menjelaskan bahwa tawaran yang diterima bukan bersifat struktural ataupun resmi.
BACA JUGA:16.505 Laporan Masuk ke Lapor Mas Wapres, Publik Masih Menunggu Bukti Tindak Lanjut Gibran
Ia menegaskan bahwa bentuknya hanyalah ajakan personal tanpa melibatkan otoritas negara mana pun.
“Tawaran itu ada tapi tidak secara formal hanya non-formal saja,” kata Yaakov melalui pesan singkat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (26/11).
Ia menyebut ajakan itu datang dari lembaga luar negeri yang berfokus pada diaspora Yahudi.
Meski sudah lama dihubungi pihak lembaga tersebut, Yaakov Baruch memilih tetap menetap di Indonesia.
BACA JUGA:Gus Yahya Klaim De Jure–De Facto Masih Ketum, Publik Disuruh Percaya yang Mana?
Alasannya, ia ingin mengurus komunitas Yahudi yang sudah lama tumbuh di Tondano dan menjadi bagian dari keberagaman nasional.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Israel tidak memiliki peran dalam tawaran tersebut.
“Tapi lewat lembaga Yahudi yang mengurusi hal tersebut,” ujarnya menambahkan. Keputusan ini sekaligus meredam spekulasi terkait campur tangan negara asing.
Isu perpindahan komunitas Yahudi kembali mencuat karena langkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berniat membawa 1.200 anggota Bnei Menashe ke wilayah Utara Israel tahun depan sebagai bagian penguatan populasi.
Dalam rencananya, kelompok tersebut akan ditempatkan antara lain di daerah Nof HaGalil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News