Drone Emprit: Tagar Positif MBG Ramai di X, Tapi Separuhnya Bukan Manusia

Drone Emprit: Tagar Positif MBG Ramai di X, Tapi Separuhnya Bukan Manusia

Drone Emprit mencatat tagar positif tentang program makan bergizi gratis (MBG) ramai di X, tapi sebagian besar akun penyebarnya dikendalikan AI, bukan manusia.-Foto: IG @badangizinasional.ri-

JAKARTA, PostingNews.id – Di jagat media sosial, terutama di X yang dulu bernama Twitter, proyek makan bergizi gratis atau MBG rupanya sedang naik daun. Bukan karena menu baru atau dapur viral, tapi karena enam tagar yang berhasil membuat sentimen publik ke arah positif. Begitu kata Rizal Nova Mujahid, analis dari Drone Emprit, platform pemantau percakapan digital yang kerap jadi “alat pendengar negara” di dunia maya.

“Tagar positif soal MBG ini menggema di media sosial sepanjang 27-30 Oktober,” ujar Rizal kepada wartawan, Jumat, 31 Oktober 2025.

Tagar yang dimaksud pun berderet panjang seperti daftar pesanan warung makan siang. Ada #MBG, #MBGjalanterus, #lanjutkanMBG, #BangunNegeriBersamaPemuda, #GasNow, dan #PemudaSehatIndonesiaKuat. Semuanya bernada optimistis, seolah internet serempak sedang ingin hidup sehat.

Namun, seperti biasa, tak semua warganet ikut dalam barisan gizi seimbang. Di tengah semangat “lanjutkan MBG”, muncul pula tagar sumbang seperti #keracunanMBG yang menyuntikkan aroma sinis ke lini masa.

BACA JUGA:Mahfud MD: KPK Bisa Panggil Siapa Saja dalam Kasus Whoosh, Termasuk Jokowi

Rizal menyebut, baik yang positif maupun negatif, sebagian besar akun yang menggaungkan tagar-tagar ini tampaknya bukan manusia asli, alias dikendalikan oleh otak buatan.

“Untuk akun yang menggunakan tagar positif terkait MBG, jumlahnya lebih banyak, yaitu 14 persen. Sementara akun yang menggunakan tagar negatif terindikasi dikendalikan oleh AI sebesar 7 persen,” kata Rizal. Dengan kata lain, pertarungan opini soal gizi rakyat ini sebagian juga dilakukan oleh para bot.

Dari catatan Drone Emprit, tren sentimen positif memang terus naik sejak 27 Oktober hingga 30 Oktober. Jumlah unggahan positif meningkat dari 2.800 menjadi 3.500 mention, atau sekitar seribu cuitan tambahan dalam tiga hari. 

“Terdapat kenaikan meski tidak signifikan,” ujar Rizal, yang tampak lebih seperti dosen statistik daripada analis digital.

Sementara itu di dunia nyata, Badan Gizi Nasional (BGN) ikut menambah bumbu dalam cerita ini. Saat membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program MBG pada 27 Oktober, Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang meminta para koordinator daerah untuk jadi garda depan dalam menyebarkan kabar positif soal program ini.

BACA JUGA:Dari WhatsApp sampai Belanja Online, Partai Ummat Sebut Semua Data Warga RI Bisa Diintip Cina

Dengan gaya bercanda yang kemudian jadi serius di media, Nanik bahkan sempat menyebut bakal memberi insentif Rp 5 juta bagi daerah yang sukses bikin konten positif dan viral soal MBG. “Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Kareg dan Korwil harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan,” katanya.

Sayangnya, candaan itu malah jadi berita. Beberapa jam kemudian, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, buru-buru menjelaskan bahwa pernyataan soal insentif itu cuma guyonan, bukan kebijakan resmi. 

“Pernyataan soal insentif Rp 5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG,” ujarnya di Jakarta pada 28 Oktober 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News