Pemerintah Genjot Transformasi Pendidikan dan Kesehatan yang Lebih Inklusif dan Merata
Pemerintah Genjot Transformasi Pendidikan dan Kesehatan yang Lebih Inklusif dan Merata--
Upaya percepatan penuntasan TBC dilakukan melalui skrining massal dan pengobatan efektif. Dari target 7,63 juta orang yang akan diskrining, hingga 15 Oktober 2025 telah tercapai 7,06 juta orang. Melalui skrining tersebut, telah ditemukan ribuan kasus baru TBC yang kini menjalani pengobatan dengan tingkat keberhasilan 81 persen untuk TBC sensitif obat dan 59 persen untuk TBC resisten obat. Langkah ini menjadi bagian penting dalam mempercepat eliminasi TBC secara nasional.
Selain itu, pembangunan rumah sakit berkualitas juga terus dikebut untuk memperluas akses layanan kesehatan. Dari target 32 rumah sakit yang akan selesai pada 2025 (dari total 66 rumah sakit hingga 2026), sebanyak 22 rumah sakit kini telah memasuki tahap konstruksi, sedangkan 10 rumah sakit lainnya tengah dalam tahap penyelesaian administrasi dan ditargetkan rampung pada akhir tahun.
Pemerintah juga menegaskan komitmen pencegahan penyakit melalui layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, dari kota hingga desa, dari sekolah hingga tempat kerja. Dari target 102 juta sasaran atau sekitar 36 persen penduduk, hingga 19 Oktober 2025 sebanyak 45,5 juta warga telah menerima manfaat layanan ini. Termasuk di antaranya 11,8 juta anak usia sekolah, melampaui target RPJMN sebesar 9,6 juta siswa. Capaian ini menjadi kabar baik yang menambah optimisme terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
"Di bidang kesehatan, kita pastikan setiap warga dapat hidup sehat melalui layanan yang merata, dari skrining TBC hingga cek kesehatan gratis. Semua ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir, bekerja bersama, dan menghadirkan hasil yang bisa dirasakan rakyat," ujar Menko PMK.
Menko PMK Pratikno menegaskan bahwa capaian satu tahun PHTC di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan ini merupakan langkah awal menuju transformasi pembangunan manusia yang inklusif dan berkelanjutan.
"PHTC bukan sekadar program cepat, tetapi kerja nyata untuk menghasilkan perubahan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Ini bukti bahwa pemerintah hadir dan bekerja dengan arah yang jelas," tutup Menko PMK.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News