Disinggung Soal Utang Whoosh, Senyum Jokowi Mendadak Hilang

Disinggung Soal Utang Whoosh, Senyum Jokowi Mendadak Hilang

Jokowi tiba-tiba mengernyit saat ditanya soal utang Whoosh. Ia memilih diam meski Purbaya yakin Danantara mampu bayar tanpa APBN.-Foto: Stori IG @kehutanan_ugm-

JAKARTA, PostingNews.id – Ekspresi Presiden ke-7 Joko Widodo mendadak berubah begitu wartawan menyinggung soal pembayaran utang proyek kereta cepat Whoosh yang disebut tak lagi dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Momen itu terjadi seusai Jokowi menghadiri acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Awalnya, Jokowi tampak santai dan tersenyum. Namun, senyum itu mendadak memudar ketika pertanyaan soal pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dilontarkan.

Purbaya sebelumnya menegaskan bahwa pembayaran utang proyek kereta cepat Jakarta–Bandung kini menjadi tanggung jawab penuh Danantara, tanpa campur tangan APBN. Raut wajah Jokowi sempat mengernyit, lalu berusaha dikembalikan dengan senyum simpul sebelum akhirnya berlalu tanpa sepatah kata pun.

“Terima kasih… terima kasih,” ucap pengawal Jokowi yang mencoba membuka jalan bagi presiden, sementara Jokowi memilih diam dan langsung menuju mobil dinasnya.

BACA JUGA:Hadiri Kompolnas Award, Kapolri: Polri Tak Antikritik

Pernyataan Purbaya memang sempat menarik perhatian publik karena dinilai sebagai sinyal pemisahan tanggung jawab antara negara dan lembaga pengelola investasi, Danantara.

Ia bahkan menegaskan Danantara punya cukup dana untuk menutup beban bunga tahunan proyek kereta cepat yang mencapai Rp2 triliun. “Sudah saya sampaikan, karena kan Danantara terima dividen dari BUMN hampir Rp80 triliun–Rp90 triliun. Itu cukup untuk menutupi sekitar Rp2 triliun (bunga) bayaran tahunan untuk KCIC,” kata Purbaya.

Namun, di tengah keyakinan itu, suara kritis datang dari mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Lewat kanal YouTube-nya, Mahfud menyoroti dugaan mark-up besar-besaran dalam proyek Whoosh yang membuat biayanya membengkak jauh dari standar internasional.

“Dugaan mark-upnya gini. Itu harus diperiksa, ini uang lari ke mana. Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 km kereta Whoosh itu 52 juta US dolar,” ujar Mahfud.

BACA JUGA:Jokowi Datang ke UGM, Kirim Ucapan Ulang Tahun Sekaligus “Restu” untuk Prabowo

“ Tapi di Cina sendiri hitungannya hanya 17 sampai 18 juta US dolar. Jadi naik tiga kali lipat kan. Ini yang menaikkan siapa? Uangnya ke mana?” lanjutnya dengan nada heran.

Mahfud juga memperingatkan bahwa proyek ini bisa menjadi beban keuangan jangka panjang bila pola pembiayaannya tidak segera dibenahi. “Bunga utangnya saja setahun itu Rp2 triliun. Bunga hutang saja. Sementara dari tiket hanya mendapat maksimal 1,5 triliun. Jadi setiap tahun utangnya bertambah, bunga berbunga terus, negara nomboki terus,” papar Mahfud.

Gestur Jokowi yang memilih bungkam soal isu ini pun menambah bumbu perdebatan publik. Diamnya mantan presiden dua periode itu seolah menjadi isyarat bahwa urusan Whoosh masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum benar-benar selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News