Pedagang Pasar Pramuka Desak Pramono Negosiasi Ulang Tarif Sewa Kios, Naik 4 Kali Lipat!

Pedagang Pasar Pramuka Desak Pramono Negosiasi Ulang Tarif Sewa Kios, Naik 4 Kali Lipat!

Pramono Anung `1200-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi-

POSTINGNEWS.ID --- Asosiasi Perkumpulan Pedagang Pasar Pramuka kembali menyuarakan keberatan atas kenaikan harga sewa kios setelah proyek revitalisasi dilakukan oleh Perumda Pasar Jaya.

Pertemuan digelar di Balai Kota Jakarta antara perwakilan pedagang dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Tujuan pertemuan tersebut adalah mencari solusi terbaik terkait lonjakan harga sewa yang dinilai memberatkan pedagang kecil.

Kuasa hukum pedagang yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Gugum Ridho Putra, hadir langsung mendampingi para pedagang.

BACA JUGA:Cengkeh dan Udang Indonesia Kena Cap Radioaktif, BPOM Kelabakan Yakinkan Amerika

"Intinya ini pertemuan untuk negosiasi lagi terkait harga pasca-renovasi. Jadi Pasar Pramuka mau direnovasi oleh Perumda, tapi harga yang ditetapkan lebih besar dari sebelumnya, yaitu empat kali lipat," tegas Gugum di Jakarta, pada hari Kamis, 9 Oktober 2025.

Menurut Gugum, sebelumnya para pedagang telah mencoba berunding langsung dengan pihak Pasar Jaya.

Namun, hasilnya masih buntu dan belum ditemukan titik temu yang menguntungkan kedua belah pihak.

Karena belum ada kesepakatan, pedagang akhirnya membawa persoalan ini ke Ombudsman RI untuk meminta pendampingan dan keadilan.

BACA JUGA:Nasib Shin Tae-yong Lagi Apes, Dipecat Klub Ulsan Saat Timnas RI Ikut Kalah

"Kami sudah diterima baik di sana dan sudah beberapa kali komunikasi. Tapi hari ini kami datang lagi ke Pak Gubernur karena sudah menerima surat peringatan ketiga. Pedagang khawatir ada penggusuran," paparnya.

Dalam pertemuan itu, Gugum memastikan bahwa Gubernur Pramono Anung menegaskan tidak akan ada tindakan penggusuran terhadap para pedagang Pasar Pramuka.

"Beliau juga meminta agar dibuka kembali ruang negosiasi," tuturnya.

Pramono meminta kedua pihak, baik pedagang maupun Pasar Jaya, untuk kembali duduk bersama dan mencari kesepakatan harga yang lebih realistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News