Musala Pondok Pesantren Ambruk di Sidoarjo: Proses Evakuasi Masih Berlangsung, Puluhan Santri Belum Ditemukan

Musala ambruk di sidoarjo -Harian Surya-Youtube
POSTINGNEWS.ID --- Musibah kembali menyelimuti dunia pendidikan di Indonesia. Kali ini, tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin sore, 29 September 2025. Sebuah musala tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan tiba-tiba ambruk saat digunakan ratusan santri untuk melaksanakan salat Asar berjamaah.
Bangunan tersebut diketahui sedang dalam proses pengecoran pada bagian dek atas. Naasnya, di saat yang bersamaan, lebih dari 100 santri berada di dalam musala tersebut. Suasana khusyuk ibadah seketika berubah menjadi kepanikan besar setelah suara runtuhan terdengar dan puing-puing menimpa para santri.
Upaya Evakuasi yang Penuh Tantangan
Hingga hari ketiga pascakejadian, jumlah korban yang masih tertimbun belum bisa dipastikan. Data sementara menyebutkan sekitar 91 santri diduga masih terjebak di bawah reruntuhan. Proses pencarian dan penyelamatan pun masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang berjumlah lebih dari 300 personel.
Meski alat berat sudah disiagakan, penyelamatan dilakukan dengan sangat hati-hati. Tim lebih banyak menggunakan cara manual agar korban yang masih selamat tidak semakin terhimpit bangunan yang roboh.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa tim penyelamat mendeteksi adanya tanda-tanda enam korban yang masih hidup di salah satu segmen reruntuhan. Petugas bahkan berhasil menyalurkan makanan dan minuman melalui celah sempit untuk membantu mereka bertahan.
“Prioritas utama saat ini adalah memastikan para korban yang masih hidup bisa tetap selamat hingga berhasil dievakuasi,” jelas Abdul, Rabu, 1 Oktober 2025.
BACA JUGA:Pelindo Multi Terminal Branch Bumiharjo Terima Penghargaan Kecelakaan Nihil
Suasana Haru di Posko Keluarga
Di balik upaya penyelamatan, suasana di posko gabungan tak kalah memilukan. Puluhan keluarga santri terus berdatangan, menunggu dengan penuh harap dan cemas kabar tentang anak-anak mereka. Raut wajah lelah, tangis, dan doa mengiringi setiap perkembangan informasi yang diberikan pihak berwenang.
Banyak orang tua yang masih belum mengetahui kondisi putra-putri mereka. Harapan dan doa menjadi satu-satunya pegangan, sambil menanti keajaiban dari proses evakuasi yang penuh risiko.
BACA JUGA:Ayah Dua Anak Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Air India AI171 Setelah Menyebarkan Abu Istri
Data Sementara Korban
Hingga Selasa malam, 30 September 2025, pukul 19.00 WIB, sebanyak 100 korban berhasil dievakuasi dari lokasi musibah. Dari jumlah tersebut:
26 orang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
70 korban sudah diperbolehkan pulang setelah dinyatakan membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News