BGN Wajibkan Sertifikat Higienis untuk Dapur MBG, Buka 60 Ribu Lowongan Chef Lokal

BGN Wajibkan Sertifikat Higienis untuk Dapur MBG, Buka 60 Ribu Lowongan Chef Lokal

Dapur MBG 1200-Dok. BGN-bgn.go.id

POSTINGNEWS.ID --- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini memasuki babak baru. Setelah serangkaian kasus keracunan yang sempat bikin heboh, Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya mengambil langkah tegas: semua dapur penyedia MBG diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan.

Kalau aturan ini tidak dipenuhi, jangan harap dapur tersebut bisa tetap beroperasi. Sanksi penutupan akan diberlakukan tanpa kompromi.

“Surat edaran sudah kami keluarkan. Semua mitra harus melengkapi sertifikat higienis, sertifikat halal, dan juga izin penggunaan air bersih dalam satu bulan ke depan. Kalau lewat dari itu belum terpenuhi, maka kami tutup,” tegas Nanik S. Deyang, Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik & Investigasi, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

BACA JUGA:Begini Cara BGN Verifikasi Dapur MBG, Meski Nyatanya Banyak yang Fiktif

45 Dapur Melanggar, 40 Ditutup Sementara

BGN mencatat, ada 45 dapur MBG yang melanggar SOP. Dari jumlah itu, 40 dapur harus langsung ditutup sementara hingga ada keputusan lebih lanjut.

“Kontrak SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) itu hanya berlaku setahun. Kalau terbukti lalai, bisa kami hentikan sepihak. Kami tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak,” jelas Nanik.

Ia juga menyesalkan akibat kelalaian beberapa dapur, ribuan dapur lain yang sebenarnya sudah sesuai standar kini ikut terancam.

Chef Bersertifikat Jadi Wajib

BGN kini menyiapkan aturan baru: setiap dapur MBG wajib dipimpin chef bersertifikat. Tidak hanya satu, melainkan dua chef—satu dari BGN dan satu dari pihak mitra.

“Kami ingin ada pengawasan langsung dari hulu sampai hilir. Dari bahan baku hingga makanan tersaji di piring anak-anak,” ujar Nanik.

Kabar baiknya, BGN membuka 60 ribu kesempatan bagi calon chef lokal untuk bergabung dalam program MBG. Ini bisa jadi peluang emas buat masyarakat yang ingin berkontribusi sekaligus meningkatkan keterampilan kuliner mereka.

BACA JUGA:Kasus MBG dan “Critical One Month”: Mengapa Sertifikasi Higiene & SOP Jadi Kunci Cegah Keracunan Massal?

Dukungan Ekonomi Lokal

Selain aspek higienis, BGN juga menegaskan bahwa dapur MBG tidak akan lagi menggunakan produk pabrikan besar.

“Kami tidak akan mentolerir penggunaan produk konglomerat. Fokus kami adalah menghidupkan ekonomi lokal, mulai dari petani, nelayan, hingga UMKM pangan,” tambah Nanik.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi win-win solution: anak-anak mendapat makanan bergizi yang aman, sementara masyarakat lokal ikut merasakan manfaat ekonominya.

Latar Belakang: Kasus Keracunan yang Bikin Geger

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News