Relasi Prabowo-PDIP usai Reshuffle Disebut Baik-Baik Saja, Tapi Keretakan Mulai Terlihat

PDIP klaim hubungan dengan Prabowo tetap mesra usai reshuffle, tapi kritik elite banteng bikin publik curiga retak.-Foto: IG @puanmaharaniri-
JAKARTA, PostingNews.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP buru-buru membantah kabar bahwa hubungan mereka dengan pemerintahan Prabowo Subianto mulai merenggang setelah reshuffle kabinet. Menurut elite banteng, sikap kritis belakangan ini bukan tanda retak, melainkan bentuk peran PDI-P sebagai mitra strategis pemerintah. Benarkah cuma begitu ceritanya?
Isu merenggangnya relasi itu mencuat setelah beberapa figur yang punya kedekatan dengan PDIP dicopot Prabowo dari jabatannya. Dalam reshuffle kabinet 8 September, Prabowo mencopot Budi Gunawan dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
Budi memang bukan kader PDI-P, tetapi kedekatannya dengan Megawati Soekarnoputri sudah terjalin sejak lama, sejak ia masih ajudan presiden ke-5 RI itu.
Tak berhenti di situ, pada 17 September Prabowo juga mengganti Hendrar Prihadi dari posisi Kepala LKPP. Berbeda dengan Budi, Hendrar adalah kader asli PDI-P. Ia bahkan dipasangkan partai banteng dengan Andika Perkasa dalam Pilgub Jawa Tengah 2024.
BACA JUGA:Didit Terharu Lihat Prabowo di PBB, Netizen: Jangan Jadi Gibran Kedua
Suasana makin hangat ketika Puan Maharani ikut menyindir program Makan Bergizi Gratis. Pada 22 September lalu, Ketua DPR sekaligus elite PDI-P itu meminta evaluasi menyeluruh setelah ribuan anak keracunan menu MBG. Kritik ini langsung dibaca banyak orang sebagai tanda hubungan yang tidak lagi mesra.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto buru-buru meluruskan. Ia menegaskan pernyataan Puan hanyalah bagian dari peran PDI-P sebagai penyeimbang. “Apa yang disampaikan Presiden Prabowo mengenai swasembada pangan tentu mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan. Sebab, politik pangan ini harus digerakkan oleh negara,” kata Hasto di Sekolah Partai PDI-P pada Rabu, 24 September 2025.
Menurutnya, sikap Puan mencerminkan peran strategis dalam menyerap aspirasi rakyat dan memberi masukan konstruktif.
Hasto juga memastikan komunikasi Megawati dan Prabowo masih berjalan baik. Perombakan kabinet disebut sepenuhnya hak prerogatif presiden, jadi banteng tak merasa perlu baper.
BACA JUGA:Begini Cara BGN Verifikasi Dapur MBG, Meski Nyatanya Banyak yang Fiktif
Tetapi analis politik Adi Prayitno punya pandangan lain. “Hubungan PDIP dengan pemerintah naik turun, tetapi banyak turunnya ketimbang naiknya. Belakangan, sejumlah elite PDIP mulai kritis terhadap kebijakan pemerintah,” ujarnya. Menurut Adi, posisi banteng di luar pemerintahan justru menguntungkan karena bisa main dua kaki, mendukung sekaligus mengkritik.
Sementara itu, Jamiluddin Ritonga dari Universitas Esa Unggul menyebut yang terjadi hanyalah panggung drama. “Tampak ada perubahan berupa kritik, tetapi di panggung belakang hubungan Megawati dan Prabowo baik-baik saja. Itulah politik dramaturgi,” ujarnya.
Menurut Jamiluddin, kritik PDI-P belum bisa dibaca sebagai tanda renggang, karena bagi Megawati, pencopotan Budi dan Hendrar hanyalah riak kecil.
Meski begitu, Jamiluddin memberi catatan. Hubungan Megawati dan Prabowo bisa benar-benar terguncang kalau Prabowo terlalu berpihak ke Joko Widodo atau menyimpang dari ideologi Pancasila. Kalau Prabowo lebih banyak melindungi orang-orang dekat Jokowi, baru di situ Megawati bisa mengambil jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News