Banjir Hebat Nagekeo NTT Sebabkan Korban Jiwa, Kemensos Pastikan Beri Perlindungan dan Penuhi Kebutuhan Korban

Banjir Hebat Nagekeo NTT Sebabkan Korban Jiwa, Kemensos Pastikan Beri Perlindungan dan Penuhi Kebutuhan Korban

Banjir bandang 1200-AI Image Fx-

POSTINGNEWS.ID ---- Bencana banjir bandang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut dan Sungai Lewoledeho meluap. 

Dampak dari peristiwa ini cukup besar sehingga pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat. 

Berdasarkan laporan awal, tercatat enam orang meninggal dunia, tiga orang masih dalam pencarian, serta sejumlah warga mengalami luka-luka yang kini sedang dirawat di fasilitas kesehatan.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan belasungkawa kepada para korban sekaligus menegaskan langkah pemerintah dalam mendampingi warga terdampak. 

BACA JUGA:Lagi Ngetren! Ikutin Nih, 6 Cara Buat Foto Polaroid Bareng Idol di Gemini AI: Gampang dan Keren Abis...

“Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah, TNI-Polri, Tagana, dan unsur terkait terus berupaya memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Penanganan darurat dilakukan secara terpadu agar masyarakat bisa segera bangkit dari situasi sulit ini,” jelas Gus Ipul, dikutip pada hari Senin, 15 September 2025.

Korban jiwa berasal dari beberapa desa, di antaranya Desa Sawu dengan nama Egidius Sopi Bela (35) dan Fancelina Meli Boa (60), bayi Maria Kondriani F Nua (6 bulan) dan balita Achiles Agustinus Busa Jogo (13 bulan). 

Selain itu, korban lain adalah Agustinus Lena dari Desa Lokalaba dan Ermelinda Co’o yang sempat dirawat di rumah sakit namun akhirnya meninggal dunia. 

Kehilangan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Roy Suryo Jadi Juru Tembak Purnawirawan TNI untuk Makzulkan Gibran, Modal Data Fufufafa sampai Ijazah Aneh

Selain korban jiwa, data mencatat ada 39 rumah hanyut terbawa arus, 17 rumah rusak berat, dan 48 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. 

Total sebanyak 1.271 jiwa terdampak, sebagian besar memilih mengungsi ke rumah kerabat karena kondisi lingkungan sekitar sudah tidak memungkinkan untuk dihuni.

Kementerian Sosial bersama unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, Tagana, serta tim gabungan lainnya bergerak cepat mengevakuasi warga sekaligus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. 

Proses verifikasi data korban juga dilakukan agar penyaluran santunan bisa tepat sasaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News