592 Akun Diduga Jadi Kompor Rusuh, Polisi: Dari Instagram Sampe Grup WA Rasa Aktivis

Ilustrasi: Polri temukan 592 akun media sosial diduga picu kerusuhan demo 17+8. Dari Instagram, TikTok, hingga grup WhatsApp, semua diperiksa dan diblokir.-Foto: IG @poldametrojaya-
JAKARTA, PostingNews.id – Mulai dari 23 Agustus sampai 3 September 2025, Kepolisian RI tengah sibuk patroli di jagat maya. Setidaknya 592 akun media sosial berhasil terjaring karena diduga menyebarkan provokasi, ajakan, dan hasutan agar masyarakat ikut aksi yang destruktif saat demonstrasi.
Bukan cuma diselidiki, akun-akun itu diblokir berkat kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital—kerja sama yang makin terasa seperti pasangan duet anti-gaduh nasional.
Tak cukup di situ, pihak kepolisian juga menyikat tujuh orang yang dinyatakan tersangka dari total lima laporan. Empat ditahan, tiga lainnya kena wajib lapor dua kali seminggu—karena rupanya, keyboard war bisa berujung jaksa.
Brigadir Jenderal (Pol) Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menjelaskan akun-akun ini jadi bahan bakar tambahan dalam demonstrasi yang diwarnai kerusuhan.
BACA JUGA:Ramai Aksi Kembalikan Barang DPR, Terbaru Kasur Milik Uya Kuya Dipulangin Usai Penjarahan
Mari kenalan satu-satu dengan para pengelola akun yang disebut-sebut berpotensi mengubah like dan share jadi chaos di lapangan.
- WH (31) – pemilik akun Instagram @bekasi_menggugat. Meski pengikutnya cuma 831, kontennya diduga cukup pedas untuk memanaskan suasana.
- KA – pemilik akun Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat dengan 202 ribu pengikut. Diduga memelintir larangan Said Iqbal kepada pelajar agar justru terdengar seperti ajakan turun ke jalan.
Keduanya dituding memasarkan semangat demo seperti undangan pesta akhir pekan.
3. LFK (26) – pegawai kontrak di lembaga internasional dan pemilik akun IG @Larasfaizati. Dianggap terlalu semangat hingga unggah video ajakan bakar Mabes Polri. Bukan konten yang biasanya disukai algoritma, tentu saja.
4. CS (30) – pemilik akun TikTok @Cecepmunich, dianggap menghasut demo di Bandara Soetta. Entah demi konten atau karier baru sebagai tour guide revolusi.
Untuk dua nama terakhir, penahanan tidak dilakukan. Tapi jangan senang dulu, mereka wajib lapor dua kali seminggu.
BACA JUGA:MKD Minta Setop Gaji DPR Nonaktif, Sekjen DPR: Kami Proses Dulu
Ajakan Menjarah, dari TikTok sampai Grup WA Bernama BEM RI
Masih dari TikTok, muncul nama IS dan IF (39) yang diduga memakai akun @hs02775 buat mengajak massa menjarah rumah para anggota DPR. Targetnya adalah nama-nama yang sudah jadi langganan trending topic: Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Puan Maharani.
Lalu, dari Facebook, hadir SB (35) dan G (20)—sepasang suami istri dengan nama akun Nannu dan Bambu Runcing. Bukan cuma status galau yang mereka unggah, tapi ajakan untuk geruduk rumah Ahmad Sahroni dan Polres Jakarta Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News