Aktivis Mahasiswa Banyak Ditangkap, DPR Masih Sebut ‘Koordinasi’ ke Polisi untuk Pembebasan

Puluhan mahasiswa ditangkap pasca demo, DPR hanya janji koordinasi ke Polri. Desakan pembebasan menguat di Senayan.-Foto: IG @sufmi_dasco-
JAKARTA, PostingNews.id – Di ruang Abdul Muis, Gedung DPR RI yang biasanya dipakai untuk sidang-sidang penuh basa-basi, hari ini justru dihidupkan oleh suara jernih dari mahasiswa. Abdul Hakim, perwakilan dari HMI DIPO, dengan lantang meminta kepada para pimpinan DPR RI yang hadir—Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal—untuk berhenti beretorika dan segera mengangkat telepon.
“Prof Dasco, Kang Saan, Kang Cucun segera telepon Kapolri sampaikan permintaan kami, kami semua di sini sepakat, semua sepakat ya kawan-kawan,” kata Abdul Hakim.
Tidak ada diskusi panjang lebar, tidak ada rapat internal dulu, mahasiswa hanya ingin teman-teman mereka yang ditangkap selama aksi demonstrasi di Jakarta dan semua daerah-daerah di Indonesia dibebaskan. Mereka bukan penculik, bukan pemberontak, dan tentu bukan pesakitan.
“Bebaskan kawan-kawan kami, seluruh Indonesia lepaskan, kita ini bukan tebusan, kita ini bukan pemberontak, kita ini menyampaikan aspirasi masyarakat dengan benar,” katanya.
BACA JUGA:Dasco: DPR Akan Direformasi Oleh ‘Keluarga Sendiri’
Mereka menegaskan, tidak ada yang anarkis dalam aksi mereka. Tidak ada pembakaran, tidak ada pelemparan, apalagi pengrusakan. Silakan cek CCTV seluruh Indonesia, katanya.
Dasco yang duduk mendengar dengan raut serius, memberikan respons sebagaimana biasanya: akan dikomunikasikan. Tapi jangan berharap keajaiban.
“Pertama-tama kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian tentunya kita akan lihat kasus per kasus,” ujarnya.
Tentu, ini bukan komitmen kosong, melainkan standar operasional prosedur DPR yang biasanya harus dibicarakan dulu, dilihat lagi, lalu mungkin, tidak terjadi apa-apa. Dasco menjanjikan akan bicara dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, selama yang ditahan bukan “perusuh”. Kalau tidak bisa dibuktikan tertib, jangan harap.
BACA JUGA:DPR Terkepung Tuntutan 17+8, Dasco Gelar Rapat Evaluasi dengan Pimpinan Fraksi Besok
“Apabila memang dapat dikomunikasikan, kita akan komunikasikan. Ini di luar yang kemudian melakukan tindakan-tindakan anarkis yang memang terbukti,” kata Dasco.
Saan Mustopa, Wakil Ketua DPR lainnya, juga tampil dalam mode ‘damage control’. Katanya, harus dibedakan antara aktivis dan perusuh. Sebuah pembeda yang selama ini tampaknya hanya bisa ditentukan dari jenis spanduk yang dibawa dan gaya orasi.
“Catat! ada aktivis yang demo dan ada perusuh. Nah, kami akan memilah mana yang nanti akan kita coba minta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Kapolri, mana yang bisa dipercepat untuk dilakukan pembebasan,” katanya.
Intinya, menurut Saan, kalau rekan-rekan mahasiswa tersebut kalian dianggap hanya “terlalu semangat menyuarakan aspirasi” tanpa membakar ban, maka bisa “pelan-pelan dikeluarkan dari tahanan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News