15 Ribu Pohon Ditanam di Jabungan, Warga Masih Menanti Manfaat Ekonomi

Ilustrasi Berita--vritimes.com
“Harapannya jangan hanya bibit, tapi juga ada bimbingan, pupuk, dan pelatihan agar tanaman jangka panjang bisa dirawat dengan baik,” ungkap Rozin.
Operational Manager LindungiHutan, Aminul Ichsan, menyebut pihaknya mempertimbangkan edukasi mengenai agroforestri agar penghijauan bisa selaras dengan peningkatan ekonomi warga. “Kami melihat Jabungan punya potensi alpukat, tapi juga bisa dikombinasikan dengan tanaman sela, seperti jahe atau kopi,” katanya.
BACA JUGA:Resmi Dibuka! Beasiswa Bakti BCA 2025 Bikin Mahasiswa Tenang Kuliah Tanpa Pusing Biaya!
BACA JUGA:Masih Dibuka Yuk Daftar Sekarang 6 Beasiswa Kuliah Gratis Agustus 2025, Ayo Daftar Sekarang Juga!
Jika seluruh pohon alpukat yang ditanam bisa tumbuh hingga produktif, potensi panen mencapai lebih dari 5 ton per tahun dengan nilai jual hingga ratusan juta, menurut estimasi kelompok tani. Namun, hasil itu baru bisa dipetik dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Bagi masyarakat Jabungan, program ini masih menyisakan perjalanan panjang. Walau hasil ekonomi belum dirasakan, mereka percaya jika semua pihak terus mendukung, penghijauan ini akan membawa manfaat besar. “Kalau LindungiHutan semakin sukses, tentu masyarakat juga ikut merasakan. Semoga ke depan sinerginya makin baik,” tutup Rozin.
About LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 600+ brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 30+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: vritimes.com