Wakilnya Baru Terkena Kasus Korupsi, Kini Menaker Berencana Membentuk Lembaga Baru

Wakilnya Baru Terkena Kasus Korupsi, Kini Menaker Berencana Membentuk Lembaga Baru

Menaker Yassierli 1200-Disnaker Kota Semarang-https://disnaker.semarangkota.go.id/storage/artikel/images/20241021023954-sbOuhNh3DgMWGopOCF2OnIT2ADMD1pBwSnmuHxh2jTpkWTfQWUY5DS7r76fFRzE1.jpg

POSTINGNEWS.ID Kasus korupsi yang menyeret nama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel membuat publik heboh.

Noel resmi dicopot dari jabatannya oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Momen yang menarik perhatian publik terjadi ketika Noel menangis saat mengenakan rompi oranye.

Di tengah sorotan kasus tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengumumkan langkah besar.

BACA JUGA:Jangan Terkecoh! Muncul Ruam Merah di Kulit Gak Selalu Alergi, Tapi Kemungkinan Kena Autoimun: Sini, Kenalin Ciri-Ciri Lainnya

Ia menegaskan bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibanding negara Asia lainnya.

Karena itu, pemerintah kini menaruh fokus pada peningkatan produktivitas pekerja.

Yassierli menyebut tahun 2025 menjadi titik awal pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN).

Lembaga ini akan berfungsi untuk mempercepat pengembangan dan memperkenalkan ekosistem produktivitas.

BACA JUGA:Tegas! Tanggapi Soal Wamenaker Noel 'Dipecat' Presiden Prabowo, Mensesneg: Buat Pembelajaran Bagi Kita Semua

Ia menekankan bahwa pembangunan ini adalah strategi penting menghadapi tantangan ekonomi global.

"Tahun ini, tahun 2025, fokusnya adalah membangun perusahaan, mempublikasikan ekosistem produktivitas nasional, dan, terakhir, akan menjadi pemimpin sebagai LPN. LPN artinya Lembaga Produktivitas Nasional, untuk mempercepat, mengembangkan, dan memperkenalkan pengetahuan tentang produktivitas," tegas Menaker dalam PYC International Energy Conference 2025, di Jakarta Pusat, pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025.

Menurut Yassierli, masalah produktivitas sudah lama menjadi isu besar di Indonesia.

Dalam 10 hingga 20 tahun terakhir, pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dinilai sangat lambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News