Duh! Masih Ada Siswa SMP atau SMA Belum Bisa Membaca

Duh! Masih Ada Siswa SMP atau SMA Belum Bisa Membaca

Masih ada siswa yang belum bisa membaca---Pexels

JAKARTA, PostingNews.id - Di tengah gempuran teknologi dan informasi yang serba cepat, fakta mengejutkan masih ditemukan di lapangan: ada siswa SMP bahkan SMA yang belum lancar membaca atau berhitung.

Fenomena ini mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Asesmen Literasi Membaca dan Numerasi dalam rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah tahun ajaran 2025/2026.

Berbeda dengan ujian biasa, asesmen ini dirancang bukan untuk memberi nilai atau peringkat, melainkan memetakan kemampuan awal siswa.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa tujuan utama pemetaan ini adalah mendeteksi sedini mungkin murid yang membutuhkan dukungan tambahan, sehingga guru bisa menyesuaikan strategi pembelajaran agar tidak ada yang tertinggal.

BACA JUGA:Bantu Palestina dengan Membaca Do'a Qunut Nazilah ala Ustadz Adi Hidayat

Pemetaan, Bukan Penilaian

Asesmen MPLS Ramah tidak menghasilkan skor atau status lulus-tidak lulus.

Hasilnya bersifat internal bagi guru dan sekolah, tidak diumumkan ke orang tua, sekolah lain, atau pemerintah daerah.

Data tersebut menjadi dasar untuk merancang rencana belajar yang lebih inklusif dan sesuai kebutuhan.

BACA JUGA:Saldo DANA Langsung Terisi Hanya dengan Membaca, Jangan Lupa Begini Triknya!

Rusprita Putri Utami, Kepala Pusat Penguatan Karakter, menambahkan, “Materi ini menjadi alat bantu guru untuk mengetahui kemampuan literasi membaca dan numerasi murid baru, sehingga pembelajaran selanjutnya bisa lebih tepat sasaran.”

Tidak ada kompetisi antar sekolah.

Hasil asesmen bukan untuk perbandingan prestasi.

Data harus murni.

Siswa perlu mengerjakan secara serius tanpa manipulasi agar hasil akurat.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya