MIRIS! Ada SD Kekurangan Murid, Mendikdasmen: Ada yang Hanya 1 Siswa, Bahkan Ada yang Nol!

Fenomena memprihatinkan terjadi di sejumlah sekolah dasar (SD) di Indonesia: jumlah siswa baru tahun ajaran 2025/2026 anjlok drastis, bahkan ada sekolah yang tidak mendapatkan murid sama sekali.-rijal09.com-Website
POSTINGNEWS.ID - Fenomena memprihatinkan terjadi di sejumlah sekolah dasar (SD) di Indonesia: jumlah siswa baru tahun ajaran 2025/2026 anjlok drastis, bahkan ada sekolah yang tidak mendapatkan murid sama sekali.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti angkat bicara, menyebut kondisi ini sebagai tanda darurat yang perlu ditangani serius dan berbasis data.
Saat meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah 2025 di SMAN 39 Jakarta, Rabu 16 Juli 2025, Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan pendataan nasional terkait jumlah murid di seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta.
“Setelah SPMB selesai, kami akan mendata secara nasional murid di sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta. Ini penting sebagai dasar kebijakan ke depan,” ujar Mu’ti yang saat itu didampingi Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Gogot Suharwoto.
BACA JUGA:‘Macan Ternak’ Mulai Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti
Menurut Mu’ti, kekurangan murid tidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Solo, tetapi juga merata hingga ke daerah.
Ia mengutip laporan media yang menyebut adanya SD di Pandeglang yang sama sekali tidak mendapatkan murid baru.
“Saya baca ada SD di Pandeglang yang nol muridnya. Di Solo ada yang cuma satu atau dua siswa. Ini data yang sedang kami himpun dan validasi secara menyeluruh melalui sistem nasional,” jelasnya.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ngajar di Kelas, Bawa Cerita Burung Hantu
Mu’ti menekankan bahwa masalah kekurangan murid, khususnya di jenjang sekolah dasar, akan menjadi bahan koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah.
Kementerian Dalam Negeri disebut akan turut dilibatkan dalam proses ini.
“Banyak SD yang jumlah muridnya jauh dari ideal. Ini akan jadi bahan koordinasi dengan Mendagri dan pemda-pemda. Kita ingin ada solusi yang sistemik, bukan tambal sulam,” tambah Mu’ti.
BACA JUGA:OSPEK Bebas Bullying, Ini Aturan Terbaru MPLS Tahun Ajaran Baru Sekolah 2025/2026
Ia memastikan bahwa pengambilan keputusan tidak akan didasarkan pada asumsi semata, melainkan hasil analisis dari data yang akurat dan komprehensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News