Isu Pemakzulan Gibran Bakal Reda, Ini Sosok yang Berperan Jadi Penyejuk

Pakar nilai pertemuan Prabowo dan Try Sutrisno redakan isu pemakzulan Gibran. DPR didorong akomodasi aspirasi purnawirawan TNI.--Ilustrasi: AI untuk Postingnews.id.
“Isu pemakzulan Gibran agar tidak berkembang liar,” ujarnya.
Dalam kacamata Hensad, gestur pertemuan antara Try Sutrisno dan Prabowo juga punya makna lain. Try yang ikut menandatangani tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI untuk memakzulkan Gibran, kini muncul sebagai figur yang menurut Hensad tidak bisa disamakan dengan "barisan jenderal sakit hati.
BACA JUGA:Dunia Berduka: Prabowo Soroti Kepergian Sang Mercusuar Kemanusiaan, Paus Fransiskus
Pertemuan itu pun menurut dia juga memfasilitasi Prabowo untuk mendengarkan langsung aspirasi dari para purnawirawan.
Hensad menyebut, cara ini setara dengan forum formal dan lebih tepat sasaran karena pesannya sampai tanpa bias komunikasi
“Dalam ilmu komunikasi, ada istilah noise atau gangguan. Jika usulan purnawirawan TNI ini terkena noise, pesannya bisa terdengar seperti TNI mengusulkan pemakzulan wapres, yang menurut saya salah, makanya usulan ini tetap menjadi penting untuk didengarkan,” jelas Hensad.
Pemakzulan Melanggar Hukum
Bicara soal pemakzulan Gibran, Hensad mengingatkan bahwa jalurnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Ia menegaskan ada syarat berat yang diatur undang-undang, seperti pelanggaran hukum besar atau pengkhianatan terhadap negara.
“Memakzulkan wapres itu tidak mudah. Ada syarat pelanggaran berat dalam undang-undang, seperti pengkhianatan, dan prosesnya harus sampai ke Mahkamah Konstitusi. Ini ranah legislatif, jalannya panjang dan berliku,” jelas Hensad.
Meski begitu, beberapa tuntutan lain dari Forum Purnawirawan TNI—misalnya soal penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN)—dianggap lebih mudah dijawab secara administratif. Tapi soal pemakzulan Gibran? Itu jelas perkara lain yang lebih rumit.
BACA JUGA:Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar Bawa Angin Segar, Siap Investasi di Danantara?
Untuk diketahui, Prabowo Subianto menghadiri acara halal bihalal Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.
Di acara itu, Prabowo duduk satu meja dengan Try Sutrisno dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Prabowo yang tiba sekitar pukul 16.30 WIB mengenakan baju safari cokelat, menyapa para tokoh yang hadir, lalu duduk bersebelahan dengan Try Sutrisno.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-