Jeratan Ancaman Pembunuhan, Dedi Mulyadi: Akankah Suara Keadilan Bergema?

JAKARTA, POSTINGNEWS. ID - Dalam situasi yang penuh ketegangan, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, masih menimbang-nimbang langkah yang akan diambil terkait ancaman pembunuhan yang mengguncang dirinya. 

Di tengah gejolak emosi dan pertimbangan matang, ia menyatakan bahwa dalam kurun waktu 48 jam ke depan, ia akan mengambil keputusan krusial. 

Apakah ia akan menyerahkan kasus ini ke ranah hukum, membuka tabir keadilan, atau memilih untuk berdiam diri, menahan diri dari tindakan hukum? 

BACA JUGA:Bawa Serangkaian Upgrade Inovatif, Yamaha R25 2025 Semakin Kental dengan Spirit R World Series

Keputusan ini, yang dipengaruhi oleh penilaiannya terhadap tingkat keseriusan ancaman tersebut, akan menentukan arah selanjutnya.

"Saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini, apakah harus lapor atau tidak dilaporkan, nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," ujar Dedi pada keterangan tertulis hari Rabu 23 April 2025. 

Sebuah fakta menarik muncul di tengah kabar ancaman yang dialamatkan kepada Dedi Mulyadi. 

Alih-alih meminta perlindungan ekstra, ia justru memilih untuk tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa. 

BACA JUGA:Porsche E-Performance Tampil dengan Tema Baru di Curvistan Bangkok

Saat melakukan blusukan ke berbagai penjuru Jawa Barat, ia tidak meminta pengawalan khusus dari kepolisian. 

Ia menjelaskan bahwa selama ini, dan ke depannya, ia hanya akan didampingi oleh ajudan setianya dan para petugas protokoler yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap agendanya di luar kantor. 

Sikap ini menunjukkan ketenangan di tengah badai ancaman.

"Saya biasa aja mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup," ucapnya. 

BACA JUGA:Gebrakan Dagang Trump ke China Bikin Investor Ketar-Ketir