Menaker: Mahasiswa Harus Punya Skill di Masa Depan, Bukan Cuma Ijazah!

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof Yassierli, menegaskan pentingnya keterampilan masa depan bagi mahasiswa.--IPB University
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof Yassierli, menegaskan pentingnya keterampilan masa depan bagi mahasiswa.
Ia menyebut, ijazah saja kini tidak cukup untuk bersaing di dunia kerja yang makin cepat berubah.
“Lulusan perguruan tinggi tidak cukup hanya memiliki ijazah, tetapi harus dibekali keterampilan, etos kerja, dan jiwa adaptif yang tinggi,” katanya dalam kuliah umum di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Kampus Dramaga, Minggu 14 April 2025, dalam keterangan resmi kepada media.
Sebagai langkah nyata, Kementerian Ketenagakerjaan tengah menggulirkan Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis Project-Based Learning.
BACA JUGA:Mau Studi ke Luar Negeri? Ikuti Syarat dan Cara Legalisasi Ijazah Dulu
Melalui pendekatan ini, peserta pelatihan tidak hanya belajar di kelas, tapi juga langsung terjun ke dunia industri.
“BLK akan jadi motor pelatihan skill masa depan. Lebih dari 300 BLK milik pemerintah sudah disiapkan sebagai fasilitator utama,” jelasnya.
Revitalisasi ini menitikberatkan pada penguasaan foundational job skills, literasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan Artificial Intelligence (AI), serta keterampilan berbasis sektor prioritas.
Di sisi lain, Kemenaker juga tengah menyusun Employment Outlook—proyeksi kebutuhan skill masa depan berdasarkan tren industri.
BACA JUGA:Klarifikasi Rebecca wanita Pembakar Ijazah S1 Kekasihnya Sendiri
Skill: Bekal Wajib untuk Masa Depan
Dikutin dari laman Glints, di tengah bonus demografi—di mana lebih dari 147 juta orang masuk angkatan kerja—persaingan semakin ketat.
Namun, menurut BPS, sekitar 58,8% tenaga kerja masih berpendidikan SMP ke bawah.
Ini jadi tantangan besar dalam menyiapkan SDM unggul.
Di sinilah skill menjadi kunci.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-