Viral! Putra Mahkota Keraton Solo Ungkap Kekecewaan Mendalam di Dunia Maya

Viral! Putra Mahkota Keraton Solo Ungkap Kekecewaan Mendalam di Dunia Maya

Putra Mahkota Keraton Solo-Ilustrasi-Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Dunia maya digemparkan oleh unggahan KGPAA Hamangkunegoro, putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, atau yang dikenal sebagai Keraton Solo.

Beliau mempublikasikan pernyataan "Nyesel Gabung Republik" melalui fitur Instagram story di akun pribadinya, @kgpaa.hamengkunegoro.

KGPAA Hamangkunegoro melanjutkan unggahannya di Instagram story dengan menuliskan pernyataan "Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi".

BACA JUGA:GSRI Menilai Program MBG Belum Sempurna, Ada Potensi Program Gagal?

Walaupun postingan tersebut tidak lagi ditemukan di akun Instagram pribadinya, rekam digitalnya telah menyebar dengan cepat dan menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. 

Salah satu contohnya adalah unggahan ulang oleh pengguna Twitter dengan akun @BebySoSweet.

Pengguna akun tersebut pun memberikan keterangan tambahan "IG Story KGPAA Hamangkunegoro sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta menyampaikan penyesalan bergabungnya Kraton Surakarta ke dalam Republik Indonesia."

Alasan Postingan Tersebut  

BACA JUGA:Daftar Lembaga Nasional yang Menyelenggarakan Mudik Gratis Lebaran 2025

Pengguna akun tersebut pun menambahkan tagar #IndonesiaGelap serta mengunggah ulang tangkapan layar dari kalimat "Nyesel Gabung Republik". 

Menurut keterangan dari Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, KPA H Dany Nur Adiningrat, unggahan status KGPAA Hamengkunegoro adalah perwujudan dari reaksi putra mahkota terhadap berbagai problematika yang sedang melanda Indonesia.

Menurutnya, putra mahkota sedang menyuarakan kritik terhadap sejumlah persoalan, di antaranya kasus korupsi skala besar dalam tata kelola minyak tanah PT Pertamina Patra Niaga, pemberhentian kerja massal di PT Sritex, dan kasus pembangunan pagar laut yang menuai kontroversi.

"Jadi itu kalau melihat unggahan beliau sebelumnya tentang BBM oplosan, PHK massal di Sritex, korupsi timah, serta kebijakan pemerintah yang tidak tegas dalam kasus pagar laut dan lain sebagainya. Mungkin itu yang melatarbelakangi beliau timbul unggahan seperti itu," ujar Dany di keterangan tertulis, pada hari Sabtu (1/3/2025).

BACA JUGA:KND Alami Pemangkasan Dana, Mensos: Layanan Penyandang Disabilitas Aman!

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya