Ketum PNIB Gus Wal Geram Ada Da'i yang Diduga Haramkan Ketupat, Sungkeman, dan Halal Bihalal

Ketum PNIB Gus Wal Geram Ada Da'i yang Diduga Haramkan Ketupat, Sungkeman, dan Halal Bihalal

Ketum PNIB Gus Wal Geram Ada Da'i yang Diduga Haramkan Ketupat, Sungkeman, dan Halal Bihalal---Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) geram karena adanya Da’i diduga provokator telah memprovokasi selama perayaan Idul Fitri kali ini.

Menurutnya, tindakan tersebut sangat mengganggu suasana perayaan Idul Fitri dengan pernyataan-pernyataan provokatif mereka yang mengaku sebagai cendekiawan, tokoh, bahkan ustadz.

Dengan begitu jelas saja provokasi itu pada akhirnya justru membuat Gus Wal merasa resah.

Gus Wal merasa khawatir setiap tamu yang datang malah membahas kontroversi seperti mengharamkan Sungkeman oleh Yazid Jawaz dan Khalid Basalamah, melarang tradisi Halal bihalal.

BACA JUGA:Singgung Sholat dan Zakat Umat Islam, Pendeta Gilbert Mengaku Salah: Maaf Ada Salah Pengertian

BACA JUGA:Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Dibobol Maling, Dokumen Rahasia Ikut Dicuri, Ada Motif Politik?

Selain itu pelarangan makan ketupat oleh Syafiq Riza Basalamah.

Oleh karena itu, Gus Wal mengajak umat agar tetap merayakan Idul Fitri dengan ceria, gembira, dan bahagia di kampung halaman, baik bagi yang merayakan di tempat asal maupun bagi yang tidak mudik.

Menurut Gus Wal, melestarikan tradisi makan ketupat adalah bagian dari warisan budaya Nusantara yang harus dijaga dan dilestarikan.

"Jika kita tidak berusaha melestarikannya, siapa lagi yang akan melakukannya?," tegas Gus Wal.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aquarius 17 April 2024, Ada Kejutan Menarik Hari Ini?

Gus Wal juga menegaskan bahwa orang-orang yang mengharamkan sungkeman dan halal bihalal seharusnya lebih memahami nilai-nilai persaudaraan dan toleransi dalam berinteraksi dengan sesama umat manusia.

Gus Wal merasa geram terhadap kelompok-kelompok yang tidak beradab dan tidak memiliki moral dalam menjalani kehidupan di Indonesia.

Mereka selalu menciptakan ketidakharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tindakan-tindakan provokatifnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya