Jangan Denial! Ini Tanda-tanda Hubungan Toxic Dalam Pertemanan, Percintaan dan Keluarga

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Hubungan Toxic tidak hanya ada dalam hubungan percintaan tapi juga dalam hubungan pertemanan dan keluarga.

Hubungan toxic atau toxic relationship adalah situasi yang membuat seseorang yang mengalaminya tidak bahagia, mengalami ketidakadilan, direndahkan dan mengalami kekerasan verbal baik fisik maupun psikologis.

Namun sayangnya banyak orang yang berada di toxic relationship ini tidak sadar kalau dirinya ada dilingkaran toxic. Berikut ini ciri-cirinya.

BACA JUGA:Tragis! 7 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Pemalang-Batang

1. Segala Hal Selalu Dikontrol

Dalam toxic relationship, baik itu hubungan keluarga, pertemanan bahkan percintaan, selalu ada satu pihak yang mendominasi dan berusaha untuk selalu memegang kendali penuh.

Biasanya pihak yang mendominasi ini akan mengatakan berbagai kalimat manipulatif atau melakukan suatu hal yang menyebabkan pihak korban mau tidak mau atau suka tidak suka harus mengikuti dan mematuhinya.

Apapun yang pihak korban lakukan tidak bisa dilakukan dengan bebas, semua harus sesuai dengan keinginan pihak yang toxic tanpa mau mendengarkan sedikitpun pendapat korban. Kalau korban sudah sadar ini adalah hal yang tidak baik biasanya pelaku akan playing victim atau merasa dia tidak bersalah dan justru menyalahkan korban.

BACA JUGA:Ayah Rozak Infokan Pernikahan Anaknya Bakalan Undang 5 Ribu Undangan

2. Tidak Bisa Menghargai Atau Mendapatkan Dukungan

Saat kamu berada pada hubungan toxic, apapun yang kamu lakukan selalu salah dan tidak pernah mendapatkan penghargaan atas segala keberhasilan atau perjuangan. Pencapaian yang diraih oleh salah satu orang akan dianggap sebagai kompetisi.

Sikap yang cenderung tidak mau berusaha menyukai hal-hal yang sudah dilakukan atau dibuat oleh salah satu pihaknya juga merupakan toxic relationship.

Biasanya sikap tidak menghargai ini ditandai dengan kalimat menyakitkan seperti membandingkan pencapaianmu dengan orang lain, berkata usahamu masih dalam tahap biasa dan cenderung mengabaikan dirimu.