Dinamika dan Potensi Masa Depan Industri Kecantikan Halal di Indonesia

Dinamika dan Potensi Masa Depan Industri Kecantikan Halal di Indonesia

Dinamika dan Potensi Masa Depan Industri Kecantikan Halal di Indonesia---Freepik

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menghadapi era baru yang ditandai dengan inovasi, keberlanjutan, dan adaptasi strategis, industri kecantikan halal di Indonesia berada pada titik krusial.

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, yang mencapai 86,7% pada November 2023 menurut World Population Review, dan proyeksi dari Pew Research Center yang memperkirakan peningkatan populasi Muslim global hingga 30% pada tahun 2030, Indonesia memiliki peluang emas untuk mendefinisikan ulang industri kecantikan halal.

Hypefast, sebagai house of brand berbasis teknologi di Indonesia, berkomitmen untuk memimpin transformasi ini dengan menggali dan membagikan wawasan tentang potensi dari industri kecantikan halal Tanah Air.

Perubahan perilaku konsumen yang signifikan, dipicu oleh meningkatnya kesadaran terhadap gaya hidup halal dan preferensi akan produk atau brand yang mengadopsi praktik berkelanjutan, menuntut brand lokal untuk mampu beradaptasi dengan cepat.

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Auckland: Bermain, Bersantap, dan Menginap di Destinasi Impian

Penerapan strategi pemasaran digital dan optimasi teknologi pun kini menjadi krusial untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dengan konsumen dan menguatkan kepercayaan konsumen terhadap brand yang menawarkan produk kecantikan halal.

Tri Widayanti (Tiwi) dari Fabil Natural, brand kecantikan halal yang mengusung pendekatan sunnah dengan bahan-bahan herbal, menyoroti data dari Badan Pusat Statistik, yang menunjukkan pertumbuhan signifikan UMKM dalam industri kecantikan di Indonesia, menandai peluang besar di pasar lokal.

Meski kemajuan teknologi telah memudahkan dan memberikan banyak manfaat, industri ini tetap menghadapi tantangan berupa persaingan ketat antar brand dan perubahan cara brand dan konsumen saling berinteraksi melalui media sosial, yang menuntut strategi yang lebih fleksibel dan inovatif.

Tiwi menekankan, "Efisiensi dalam menjangkau konsumen, mulai dari mengedukasi mereka secara transparan tentang kandungan yang terdapat dalam produk kecantikan halal, hingga memenuhi pesanan dan pengiriman yang cepat juga menjadi faktor penting untuk sukses di pasar kecantikan digital saat ini."

BACA JUGA:Cove Raih Banyak Penghargaan Internasional, Ini Faktornya

Di kancah global, pertumbuhan demografis Muslim memberikan kesempatan bagi brand kecantikan halal asal Indonesia untuk tidak hanya menjangkau pasar domestik tetapi juga memperluas cakupan ke pasar internasional.

Achmad Alkatiri, CEO dan Pendiri Hypefast, menegaskan, "Dengan inovasi produk berkelanjutan dan branding yang efektif, Indonesia berpotensi besar menjadi pemimpin pasar kecantikan halal dunia, memanfaatkan kekayaan bahan baku lokal untuk menegaskan posisinya di pasar global."

Implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2021 tentang sertifikasi halal dan penilaian The State of Global Islamic Economy 2023 oleh Dinar Standard, yang menempatkan industri halal Indonesia di urutan ketiga dunia, menandakan momentum untuk percepatan pertumbuhan industri kecantikan halal.

Selain itu, menghadapi regulasi 2026 yang mengharuskan kemasan produk kecantikan di Indonesia bersertifikasi halal, industri harus mampu beradaptasi untuk memprioritaskan kepercayaan konsumen dan keunggulan kompetitif. Kepatuhan pada standar BPOM dan sertifikasi halal menjadi sangat penting, menegaskan komitmen produsen terhadap kualitas dan keamanan.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya