Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat Dua Kali Lipat, Parahnya Tembus 22 Ribu!

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat Dua Kali Lipat, Parahnya Tembus 22 Ribu!

covid-19-ilustrasi-Pixabay

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.

Novel coronavirus tipe-2 merupakan penyebab utama COVID-19. Jenis virus ini sangat mirip dengan virus penyebab wabah SARS beberapa tahun lalu.

Diperkirakan infeksi COVID-19 meningkat dua kali lipat Menjadi 22.094 menderita covid-19

BACA JUGA:Seorang Siswi Melahirkan di Kelas Tapi Orang Tuanya Tak Tahu Kehamilannya, Kok Bisa?

Meski demikian, otoritas setempat melapirkan jika jumlah rawat inap karena kasus covid 19 tidak mengalami peningkatan.

Kementerian Kesehatan mengatakan peningkatan infeksi mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim liburan karena maraknya perjalanan di akhir tahun, dan berkurangnya kekebalan penduduk. 

Selain itu, EG.5 (Eris) dan sub-garis keturunannya HK.3 tetap menjadi subvarian utama di Singapura, mencakup lebih dari 70 persen kasus yang diurutkan.

Peningkatan kasus ini terjadi berselang enam bulan setelah WHO mengumumkan berakhirnya pandemi Covid-19 yang terjadi selama tiga tahun terakhir. Keputusan yang diumumkan Mei lalu diambil setelah adanya pertemuan Komite Darurat WHO.

BACA JUGA:Setelah Jalani Pemeriksaan, Firli Bahuri Belum Kunjung Ditahan, Mengapa?

Sementara beberapa negara telah mengumumkan lebih dulu berakhirnya masa pandemi. Termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa yang mengumumkan April 2022.

Di Indonesia, presiden Joko Widodo mengumumkan pandemi berakhir pada Juni lalu. Keputusan diambil karena angka kasus harian mendekati 0 dan hampir seluruh masyarakat dinilai telah memiliki imunitas yang kuat.

Sementara itu, Singapura memastikan tidak ada peningkatan penyakit pernapasan parah. Termasuk pada kasus yang menyerang anak-anak.

Dalam beberapa waktu terakhir dilaporkan terdapat lonjakan kasus pneumonia di China. Banyak anak yang terkena influenza dan infeksi bakteri umum termasuk pneumonia mikoplasma.

BACA JUGA:Sekarang Bayar Pajak Motor Bisa Online, Tanpa Ribet dan Antre!

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: