Innalilahi! Rumah Sakit Tak Mampu Tampung Mayat-mayat, Jenazah Warga Gaza Terpaksa Disimpan di Truk Es Krim
Jenazah warga Gaza-@folkative-Instagram
Ditambahkan Breton, Alphabet juga harus merespon tepat waktu setiap pemberitahuan tentang konten ilegal dari UE. Menurutnya, perusahaan harus memiliki langkah mitigasi untuk mengatasi konten disinformasi.
Ini, diharapkan layanan berbagi video harus mampu membedakan antara sumber berita yang dapat dipercaya dari Propaganda teroris dengan konten yang dimanipulasi.
Terpisah, Juru Bicara YouTube, Ivy Choi, menegaskan, bahwa layanan tersebut telah menghapus puluhan ribu video berbahaya. Serta menghentikan ratusan saluran yang kini sedang berlangsung di Gaza.
BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Serangan Israel ke RS Gaza Sebagai Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional
"Tim YouTube bekerja sepanjang waktu untuk memantau rekaman berbahaya dan tetap waspada untuk mengambil tindakan cepat jika diperlukan pada semua jenis konten. Termasuk video shorts dan live streaming," tegas Ivy Choi.
Sebagaimana kita ketahui dimedia sosial banyak sekali video anak kecil hingga dewasa tewas karna serangan israel di berbagai jalanan.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: