Pasar Smartphone Indonesia Kian Menurun, Ada Apa?

Pasar Smartphone Indonesia Kian Menurun, Ada Apa?

Pasar Smartphone Indonesia Kian Menurun-foto-Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.IDPasar smartphone Indonesia terus menurun selama delapan kuartal berturut-turut. Firma riset IDC melaporkan, pengapalan HP merosot 6,3 persen pada kuartal II 2023 year-on-year (YoY).

Dalam tiga bulan terakhir, terdapat pengapalan 8,9 juta unit HP. Walaupun menurun dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut naik 13,8% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ).

Lebih lanjut, merek HP dengan penjualan terbanyak di Indonesia Q2 2023, yaitu Samsung sebanyak 1,9 juta unit terjual disertai penurunan YoY -3,4%.

BACA JUGA:Harga Batu Bara Mencapai Puncak Tertinggi dalam Tiga Bulan dari Dampak Kenaikan Minyak dan Faktor Eksternal

Tingkat pertumbuhan pada segmen entry level telah membantu mengurangi penurunan year-over-year (YoY) menjadi satu digit, karena mayoritas pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di sektor ini.

Akibatnya, pangsa pasar ponsel pintar 4G kembali naik menjadi 86 persen dari 82 persen pada kuartal sebelumnya.

Sementara ponsel pintar 5G mengalami penurunan sebesar 4,3 persen YoY untuk pertama kalinya sejak munculnya teknologi tersebut pada tahun 2020.

Selain itu, ponsel pintar dengan harga di atas USD 600 atau sekitar Rp 9 jutaan mengalami pertumbuhan sebesar 71 persen YoY, karena persaingan sengit antara Samsung dan Apple di segmen ini.

BACA JUGA:Polisi Tangkap 12 Tersangka Pelaku Judi Online Pengepul Menggunakan Aplikasi Smartphone!

“Adopsi ponsel 5G berjalan lambat karena adanya tantangan baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pangsa smartphone 5G masih sangat kecil dibandingkan smartphone 4G,” kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia melalui keterangannya.

Meskipun harganya lebih terjangkau, lanjut Aurelia, rekanan 4G mereka sering kali memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dengan harga yang serupa.

“Karena konektivitas 5G masih terbatas pada area tertentu saja, fitur 5G belum cukup memberikan daya tarik bagi calon konsumen baru,” imbuhnya.

Tingkat penetrasi ponsel pintar 5G yang masih rendah membuat perusahaan telekomunikasi tetap berhati-hati dalam menginvestasikan dana mereka pada teknologi 5G, sambil mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya dan tingkat pengembalian secara keseluruhan.

BACA JUGA:Megaproyek Kereta Cepat Bakal Sampai Surabaya, Luhut: Sesuai Arahan Presiden

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: