Dampak El Nino di Indonesia, Kabarnya September Ini Puncak Kekeringan Kedua Loh!

Dampak El Nino di Indonesia, Kabarnya September Ini Puncak Kekeringan Kedua Loh!

BMKG memprediksi musim hujan akan berlangsung lebih lambat--Pexels

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID – Dampak dari fenomena El Nino, bulan September diprediksi akan menjadi puncak kekeringan kedua di Indonesia, setelah sempat terjadi pada Agustus kemarin.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh BMKG melalui lama resminya.

“Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0 – 100 mm/bulan), utamanya pada Agustus – September – Oktober”. Tulis BMKG melalui laman resminya.

Menurut BMKG, kondisi tersebut akan berdampak pada wilayah Sumatra bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Belum Tahu Rencana Pertamina untuk Menghapus Pertalite!

Kekeringan yang melanda sejumlah wilayah Indonesia ini juga salah satunya akibat fenomena El Nino.

Sebagai informasi, El Nino merupakan fenomena pemanasan muka air laut di Samudera Pasifik yang berdampak pada penurunan curah hujan global, termasuk di Indonesia.

BMKG sempat mengungkap potensi kemarau kering imbas kemunculan El Nino kebangkitan fenomena sejenis di Samudera Hindia, Indian Ocean Dipole (IOD), pada periode yang sama.

Dampak El Nino sendiri tergantung pada intensitas, durasi, serta musim yang sedang berlangsung. BMKG menyebut dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada Juli, Agustus, September, Oktober.

BACA JUGA:BMKG: Info Prakiraan Cuaca di Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Jumat 1 September 2023

“Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada bulan-bulan tersebut. Terlebih lagi, ada banyak wilayah di Indonesia yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan-bulan tersebut,” tulis BMKG.

Menurut Ikhtisar Cuaca Harian BMKG untuk Selasa 29 Agustus 2023, Indeks NINO 3.4, yang mengindikasikan tingkat El Nino, berada pada angka +1,27 yang termasuk El Nino moderat, dengan IOD berada di angka +1,05 (IOD positif).

“El Nino diprediksi terus berkembang menjadi moderat pada semester II 2023, serta IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023,” terang BMKG.

BMKG memperkirakan pekan awal September masih akan ada hujan sedang hingga lebat di wilayah selain Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: