Transisi ke Energi Hijau: Solusi Menangkal Polusi Udara dan Perubahan Iklim Global

Transisi ke Energi Hijau: Solusi Menangkal Polusi Udara dan Perubahan Iklim Global

Perbincangan tentang polusi udara telah semakin intens dalam masyarakat akhir-akhir ini. --

Jakarta, POSTINGNEWS.COM - Perbincangan tentang polusi udara telah semakin intens dalam masyarakat akhir-akhir ini.

Salah satu usulan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan beralih ke penggunaan energi hijau.

Penggunaan energi hijau dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara dan bahan bakar minyak (BBM), yang dikenal sebagai penyumbang utama polusi di dunia.

Namun, transisi menuju energi hijau masih merupakan tantangan besar di banyak negara, termasuk Indonesia.

Dalam upaya untuk mencapai target nol emisi, berbagai negara menerapkan serangkaian kebijakan untuk mendorong transisi energi dalam skala nasional.

BACA JUGA:5 Tips Dapat Cuan Berlimpah Secara Online, Bisa Sambil Main HP Hingga Rebahan!

Pola kebijakan ini pada umumnya didorong oleh keprihatinan global terhadap perubahan iklim.

Penggunaan berlebihan energi fosil selama ini menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) melebihi ambang batas aman, mengakibatkan perubahan iklim yang signifikan.

Salah satu kebijakan yang semakin banyak diadopsi oleh negara-negara adalah konsep nol emisi.

BACA JUGA:Sst Rahasia, Begini Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus Oleh Pengirimnya 

Amerika Serikat (AS) telah mengadopsi Inflation Reduction Act, memperpanjang kredit pajak untuk energi terbarukan seperti surya dan angin, serta memberikan dukungan finansial untuk pengembangan jaringan listrik berkelanjutan.

China merencanakan peningkatan target energi terbarukan dalam Rencana Lima Tahun ke-14, dengan tujuan meningkatkan konsumsi listrik dari sumber energi terbarukan menjadi 33% pada tahun 2025.

Di Eropa, Komisi Eropa telah mengumumkan REPowerEU Plan yang bertujuan untuk meningkatkan target energi terbarukan hingga 45% pada tahun 2030.

Selain itu, sembilan negara Eropa berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas angin lepas pantai menjadi lebih dari 120 GW pada tahun 2030.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: