Wow! Lolos Uji Kemenkes Alat Ukur Kekuatan Otot Manusia yang Diciptakan UNDIP

Wow! Lolos Uji Kemenkes Alat Ukur Kekuatan Otot Manusia yang Diciptakan UNDIP

Alat inovatif MyoMES--Youtube

Wow! Sudah Lolos Uji Kemenkes Alat Ukur Kekuatan Otot Manusia yang Diciptakan Undip

 

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Alat inovatif bertajuk MyoMES yang berfungsi mengukur kekuatan otot berhasil diciptakan oleh Universitas Diponegoro (Undip). 

 

Awal mulanya alat ini dibuat supaya bisa mendeteksi kesalahan amputasi otot. Tetapi, MyoMES dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi stroke serta stunting seiring berjalannya waktu.

 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah menyatakan lulus uji untuk MyoMES. Alat tersebut diharap bisa mendorong kemandirian penyediaan alat kesehatan agar Indonesia tidak bergantung dengan produk impor.

 

Pengembangan MyoMES juga mendapatkan pendanaan dari program Matching Fund-Kedaireka dari 2022 sampai 2023, seperti yang dijelaskan oleh Ditjen Dikti Kemendikbudristek lewat Instagram resmi 21 Agustus 2023.

 

Ketua Tim peneliti Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi (PUI-PT) Undip Dr Rifky Ismail mengembangkan MyoMES mulai dari 2015. Produk ini dapat digunakan untuk mengukur kontraksi otot di berbagai titik seperti tangan, kaki, leher, dan lainnya.

 

BACA JUGA:Mahfud MD Blak-blakan Soal Praktik Lobi-melobi dalam Proses Peremcanaan APBN: Beda dengan Zaman Soeharto

 

Bisa Ukur Level Kekuatan Otot

 

MyoMES disebut memiliki keunggulan mampu mendeteksi masalah otot pada manusia tanpa efek samping, sedangkan cara memakainya hanya tinggal menempelkan konektor ke tangan, lalu akan menunjukan tingkat kekuatan otot tangan pengguna.

 

"Ketika pengguna mengepalkan telapak tangannya, maka akan tampak level kekuatan otot tangan pengguna yang akan terbaca selama 5 detik," tutur Hartanto salah satu bagian dari tim Universitas Diponegoro, dipansir dari situs resmi Dikti Kemdikbud.

 

Para peneliti dari Undip itu selanjutnya akan mengembangkan MyoMES. Mereka akan menciptakan aplikasi realtime yang terukur dan bisa mendeteksi penderita stunting. 

 

Adapun aplikasi yang akan mengembangkan  MyoMES yaitu Internet of Things dan menjadi suatu sistem artificial intelligence.

 

Diharapkan pengembangan MyoMES dapat mendorong upaya penurunan angka stunting di Tanah Air, sekitar 14 persen di tahun 2024.

 

BACA JUGA:Menarik! Kemendikbud dan Harvard University Hadirkan Pelatihan Digital Buat Guru, Cek Syaratnya Disini

 

"Kalau bisa ke depannya MyoMes akan dikembangkan Internet of Things (IoT)-nya menjadi sistem artificial intelligence sehingga tenaga kesehatan bisa mendeteksi anak stunting tanpa merasa kesulitan," tutur Hartanto.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber