Kemenko Marves Sebut Pola Pikir Faisal Basri Soal Hilirisasi Salah

Kemenko Marves Sebut Pola Pikir Faisal Basri Soal Hilirisasi Salah

Ekonom senior INDEF, Faisal Basri.--Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menanggapi balik kritik ekonom senior Faisal Basri mengenai kebijakan hilirisasi di Indonesia, yang dianggapnya hanya menguntungkan China.
 
Deputi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menolak pandangan bahwa kebijakan hilirisasi nikel 90 persen hanya menguntungkan investor China.
 
Seto menjelaskan bahwa klaim Faisal Basri mengenai investor Tiongkok mendapatkan semua manfaat dari hilirisasi nikel 90 persen adalah salah.
 
"Pola pikir Faisal Basri salah," sebut Seto, Minggu (13/8).
 
Jika Indonesia terus mengekspor bijih nikel mentah, maka negara lain akan mendapatkan seluruh nilai dari bijih nikel tersebut, sedangkan Indonesia tidak akan mendapatkan pajak dan manfaat penambahan tenaga kerja.
 
 
Dia mengklarifikasi bahwa dari 100 persen nilai produk smelter, kontribusi bijih nikel hanya sekitar 40 persen, sementara laba operasi yang bisa dinikmati investor hanya sekitar 12 persen.
 
Sumber daya tambahan sekitar 48 persen diperlukan untuk mengolah bijih nikel tersebut.
 
Dari persentase tersebut, sekitar 32 persen akan dinikmati oleh pelaku ekonomi dalam negeri seperti batubara untuk listrik, tenaga kerja, dan bahan baku lainnya.
 
Hanya sekitar 16 persen yang akan dinikmati oleh pihak penyuplai dari luar negeri.
 
Dia juga menekankan bahwa nilai tambah dalam negeri dapat meningkat jika investor asing melakukan reinvestasi di dalam negeri dan terlibat dalam proyek-proyek lokal.
 
 
Seto juga merinci bahwa nilai tambah yang dinikmati dalam negeri sekitar 32 persen, yang secara proporsional mewakili sekitar 53 persen dari total nilai tambah hasil hilirisasi nikel.
 
"Secara proporsi mencerminkan sekitar 53 persen," jelas Seto.
 
Pihaknya juga menyoroti potensi peningkatan nilai tambah dalam negeri jika ada keterlibatan investor lokal, seperti Harum Energy, Trimegah Bangun Persada, dan Merdeka Battery Materials. 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: